Pemilihan Wali Kota New York Diwarnai Ketegangan Politik, Zohran Mamdani Diserang Trump

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Nov 2025, 06:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Andrew Cuomo, left, Zohran Momdani and Curtis Sliwa, right Credit: Hiroko Masuike/The New York Times/Bloomberg Andrew Cuomo, left, Zohran Momdani and Curtis Sliwa, right Credit: Hiroko Masuike/The New York Times/Bloomberg

Ntvnews.id, New York - Warga New York akan menentukan pilihan mereka untuk wali kota baru pada Senin, dalam sebuah kontestasi yang tak terduga dan menjadi perhatian nasional. Sorotan utama tertuju pada kandidat unggulan Partai Demokrat, Zohran Mamdani, seorang Muslim naturalisasi asal Queens yang kini menjadi pusat perhatian politik Amerika Serikat.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melabeli Mamdani sebagai “komunis,” sementara mantan gubernur Andrew Cuomo yang sebelumnya menghadapi tuduhan pelecehan seksual—maju sebagai kandidat independen setelah kalah dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat.

Kandidat Partai Republik, Curtis Sliwa (71), pendiri kelompok penjaga jalanan Guardian Angels sekaligus penyiar radio kawakan, menempati posisi ketiga dalam berbagai survei terkini.

Dilansir dari Hurriyet Daily, Senin, 3 November 2025, hasil jajak pendapat dari Quinnipiac University yang dilakukan pada 23–27 Oktober menunjukkan Mamdani unggul dengan 43 persen dukungan, diikuti Cuomo dengan 33 persen, dan Sliwa 14 persen.

Baca Juga: New York Tetapkan Keadaan Darurat Akibat Ancaman Penangguhan Bantuan Pangan

Isu utama dalam kampanye kali ini berkisar pada tingginya biaya hidup, meningkatnya angka kriminalitas, serta ancaman Trump untuk menahan aliran dana federal ke kota tersebut.

“Mamdani adalah sosok politik yang mencerminkan semangat masa kini — suara keras anti-Trump di kota terbesar Amerika akan menjadi berita besar,” kata Lincoln Mitchell, profesor politik di Columbia University, kepada AFP.

Mamdani (34) menuduh lawan politiknya menyebarkan retorika Islamofobia serta menyoroti meningkatnya sentimen anti-Muslim di New York. Berdasarkan data Komisi Pemilihan New York, sebanyak 275.006 pemilih Demokrat, 46.115 pemilih Republik, dan 42.383 pemilih independen telah menggunakan hak suara mereka selama lima hari pemungutan awal yang berakhir pada Minggu.

Kampanye Mamdani turut memperlihatkan perpecahan tajam antara faksi kiri dan tengah di dalam Partai Demokrat. Gubernur New York, Kathy Hochul, sempat menghadiri kampanye Mamdani pada 26 Oktober lalu, namun kehadirannya justru disambut dengan teriakan “tax the rich” dari para pendukung progresif.

Baca Juga: Trump Lempar Ancaman ke Calon Wali Kota New York yang Beragama Islam

Hochul sendiri sebelumnya mengkritik rencana Mamdani untuk menambah pajak penghasilan sebesar 2 persen bagi warga yang berpenghasilan di atas USD 1 juta per tahun.

Kampanye Mamdani banyak digerakkan oleh tenaga muda dan relawan. Timnya mengklaim bahwa lebih dari 90.000 orang telah bergabung sebagai sukarelawan. “Semua ini kembali pada warga New York yang berbicara satu sama lain tentang kota yang kita cintai,” ujar Mamdani kepada The Daily Show.

Menjelang hari pemungutan suara, ketiga kandidat aktif tampil di berbagai acara televisi guna menarik dukungan. Namun, hujan deras yang mengguyur New York selama akhir pekan memperlambat aktivitas kampanye mereka.

Cuomo sendiri berupaya memperluas basis dukungan dengan menyasar pemilih kulit hitam dan Muslim, berkampanye di Harlem bersama Wali Kota saat ini, Eric Adams, yang mundur dari pencalonan dan secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Cuomo.

x|close