Kritik Anies soal Kinerja Prabowo-Gibran Dipertanyakan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Nov 2025, 16:57
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Anies Baswedan saat ditemui usai meresmikan Universitas Paramadina Kampus Cipayung di Jakarta, Rabu 27 Agustus 2025. ANTARA/Sean Filo Muhamad. Anies Baswedan saat ditemui usai meresmikan Universitas Paramadina Kampus Cipayung di Jakarta, Rabu 27 Agustus 2025. ANTARA/Sean Filo Muhamad. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyindir pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming yang dinilainya semakin jauh dari prinsip integritas dan meritokrasi. Anies juga mempertahankan kinerja pemerintahan saat ini, dalam sejumlah aspek. 

Direktur Haidar Alwi Institute (HAI), Sandri Rumanama membantah pernyataan Anies tersebut.

Menurut Sandri, ucapan Anies soal komposisi jabatan pada Kabinet Merah Putih bukan berdasarkan kompetensi tapi koneksi, cenderung emosional dan tidak substantif.

"Saya rasa kritikan beliau terkesan emosional dan tidak subtantif. Namanya juga jabatan politik ya harus memiliki koneksi politik lah, tapi yang saya lihat sudah profesional kok komposisi jabatan pada Kabinet Merah Putih yang tidak profesional jabatan yang mana," ujar Sandri, Senin, 3 November 2025.

Selain itu, kata dia Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahaiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) ini, janji-janji politik Prabowo-Gibran juga sudah terealisasi.

"Sudah terealisasi janji-janji politik Prabowo-Gibran kok selama 1 tahun pemerintahan artinya sudah 20 persen progresif pemerintahan dan sudah teralisasi 20 persen janji janji Prabowo-Gibran," papar Sandri.

Selain itu, terkait tiga masalah besar yang dikritik Anies, yakni urusan makan, urusan pekerjaan, dan urusan masa depan, sudah terealisasi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Mulai dari adanya program swasembada pangan, Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, hingga Koperasi Merah Putih, yang semuanya sudah berjalan. Selain itu, soal urusan lapangan kerja, pemerintah telah mencanangkan berbagai program untuk menekan turunnya angka pengangguran dan sejauh ini telah terbukti.

Sandri menegaskan, upaya pemerintah untuk penciptaan lapangan kerja melalui program magang dan padat karya berhasil menekan turun angka pengangguran.

"Sangat efektif kok buktinya berdasarkan BPS dibandingkan Agustus 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2025 berkurang sebesar 0,15%. TPT tercatat mengalami penurunan hingga menjadi 4,76% per Februari 2025," jelasnya.

Direktur Haidar Alwi Institute, Sandri Rumanama. Direktur Haidar Alwi Institute, Sandri Rumanama.

Lalu, ada program untuk peningkatan keterampilan pekerja melalui pelatihan dan bantuan modal usaha, misalnya Program Tenaga Kerja Mandiri. Serta, dukungan finansial bagi pencari kerja seperti Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan Bantuan Subsidi Upah (BSU).

Selain itu, ada juga program pemerintah daerah seperti job fair virtual dan aplikasi informasi ketenagakerjaan untuk menghubungkan pencari kerja dengan lowongan kerja yang tersedia.

Sandri berharap, agar kritikan-kritikan ke pemerintah harus subtantif berdasarkan data, bukan sebatas retorika belaka.

Baca Juga: Purbaya: IKN Tidak Akan Jadi Kota Hantu

"Kita semua memiliki tugas yang sama seperti Pak Anies yakni mengontrol dan mengkritik jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran. Tapi hal itu harus berdasarkan data, realitas, fakta bukan sebatas retorika belaka," tandas Sandri.

x|close