Ntvnews.id, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Kamis malam, 30 Oktober 2025 menyebabkan beberapa tanggul di wilayah Jakarta Selatan roboh dan longsor.
Berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, tercatat lima titik tanggul roboh dan tiga titik tanggul longsor akibat tingginya debit air di sejumlah sungai dan saluran penghubung.
Adapun tanggul roboh berada di Kemang Village (Lippo Mall Kemang) – aliran Kali Krukut, sepanjang 13,5 meter. Jatipadang, Pasar Minggu– aliran PHB Pulo, sisi Sabili 25 meter dan sisi lahan kosong 25 meter (total 40 meter). Plaza Bisnis Kemang– segmen aliran Kali Krukut, sepanjang 30 meter.
Baca Juga: Pramono Tegaskan Tanggul Baswedan di Jati Padang Tak Akan Ganti Nama
Kemudian jalan Kemang Utara IX, Mampang Prapatan – aliran Kali Mampang, sepanjang 6 meter.
Jalan Taman Kemang Bangka (sebelah Wisma Anugraha) – aliran Kali Krukut, sepanjang 3 meter.
Tanggul Longsor berada di jalan Kemuning, Pejaten Timur, Pasar Minggu – aliran Kali Ciliwung, sepanjang 6 meter. Jalan Gunuk Raya, Pejaten Timur, Pasar Minggu – aliran Kali Ciliwung 14 meter. Jalan Adityawarman, Selong, Kebayoran Baru – aliran PHB Adityawarman, sepanjang 25 meter.
Kerusakan tersebut disebabkan oleh tekanan air tinggi di Kali Krukut, Kali Mampang, dan PHB Pulo, sementara longsor terjadi akibat pengikisan dinding tanggul oleh curah hujan ekstrem.
Menanggapi kondisi darurat ini, Suku Dinas SDA Jakarta Selatan langsung menerjunkan tim ke lokasi terdampak untuk melakukan penanganan sementara. Upaya awal dilakukan dengan membangun tanggul darurat menggunakan karung pasir guna menahan limpasan air dan mencegah banjir ke permukiman warga.
Perbaikan tanggul Roboh dan Longsor di Jakarta Selatan (Humas Pemprov DKI)
Baca Juga: Pramono Segera Tinjau Tanggul Baswedan yang Jebol di Jaksel
“Kami telah menurunkan tim ke seluruh titik kerusakan untuk melakukan penanganan darurat. Saat ini kami fokus mencegah limpasan air agar tidak meluas ke pemukiman warga," ungkap Hendri, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, dikutip Senin, 3 November 2025.
Pada titik-titik yang mengalami longsor, dilakukan pemasangan crucuk kayu dolken dan karung pasir sebagai langkah penguatan sementara. Khusus untuk jalan Adityawarman, Dinas SDA akan membangun turap permanen guna memperkokoh tebing sungai.
Hendri menambahkan, perbaikan fisik permanen diperkirakan akan memakan waktu dua hingga tiga bulan, tergantung kondisi cuaca dan tinggi muka air sungai. Selain itu, Dinas SDA tengah menghitung estimasi biaya perbaikan serta melakukan pengecekan tanggul di titik-titik rawan lainnya untuk mencegah kerusakan lanjutan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen memperkuat infrastruktur pengendali banjir di kawasan rawan seperti Jakarta Selatan, agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami berharap proses perbaikan tanggul ini berjalan maksimal agar risiko banjir dapat diminimalisir dan keamanan warga tetap terjaga. Pemerintah akan terus berkoordinasi lintas instansi untuk mempercepat penanganan di lapangan,” tutup Hendri.
Perbaikan anggul Roboh dan Longsor di Jakarta Selatan (Humas Pemprov DKI)