Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa tidak ada masalah dalam hal pembayaran utang Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh. Ia menyebut kewajiban pembayaran sebesar Rp 1,2 triliun per tahun bukanlah beban berat bagi negara, mengingat banyaknya manfaat proyek tersebut bagi masyarakat.
"Pokoknya nggak ada masalah karena itu kita bayar Rp 1,2 triliun per tahun. Tapi manfaatnya kan banyak, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, itu semuanya mesti dihitung,” ungkap Prabowo usai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa, 4 November 2025.
Kepala Negara menegaskan bahwa Indonesia memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk menanggung kewajiban tersebut. Ia menambahkan, pemerintah saat ini juga telah memperketat pengawasan serta menindak keras praktik korupsi agar anggaran negara bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat.
Baca Juga: Soal Utang Whoosh, Prabowo: Kita Mampu, Duitnya Ada
"Kita mampu dan kita kuat, duitnya kita ada, duit yang tadinya dikorupsi saya hemat tak saya kasih kesempatan. Saudara harus bantu kita semua, jangan kasih kesempatan koruptor itu merajalela, uang nanti banyak untuk kita untuk rakyat kita semua,” tegas Prabowo.
Lebih lanjut, Presiden menekankan bahwa proyek Whoosh tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi modern, tetapi juga menjadi simbol penguasaan teknologi maju oleh Indonesia melalui kerja sama strategis dengan Tiongkok.
 
 Arsip foto - Teknisi dari Indonesia didampingi teknisi dari China melakukan perawatan Kereta Cepat Whoosh di Join Workshop Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin 27 Juli 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/tom. (Antara) 
Baca Juga: Prabowo: Saya Tanggung Jawab Nanti Utang Whoosh Semuanya
"Yang penting adalah kita kuasai teknologi. We are at the edge of best practice. Dan ini ingat ya ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok,” pungkas Prabowo.
Dengan sikap tegasnya, Prabowo ingin memastikan bahwa proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini bukan sekadar infrastruktur megah, tetapi juga wujud nyata dari kemandirian bangsa dalam membangun sistem transportasi modern yang efisien, ramah lingkungan, dan berpihak pada rakyat.
            
 Prabowo Subianto (NTVnews.id)