BPS DKI: 330 Ribu Orang di Jakarta Masih Nganggur

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Nov 2025, 16:15
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Pekerja Ilustrasi Pekerja (ANTARA/Hafidz Mubarak)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta merilis data terkait kondisi ketenagakerjaan di ibu kota. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2025, tercatat sebanyak 330 ribu orang di Jakarta masih menganggur dari total 5,46 juta angkatan kerja.

Meskipun jumlah tersebut masih cukup besar, kabar baiknya angka pengangguran ini turun sebanyak 7.660 orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Agustus 2024, jumlah pengangguran di Jakarta mencapai 338 ribu orang.

"Besaran pengangguran 330 ribu orang, sebelumnya di Agustus (2024) 338 ribu orang. Perubahan ini kita bandingkan dengan Agustus 2024," kata Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Rabu, 5 November 2025.

Baca Juga: KemenP2MI-Kemensos Sinergi Kelas Migran & Sekolah Rakyat: Bekali Pekerja Migran dengan Vokasi Sesuai Arahan Prabowo

BPS juga mencatat, jumlah penduduk usia kerja di Jakarta mencapai 8,43 juta orang, naik 65.800 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Dari angka tersebut, 5,46 juta termasuk angkatan kerja, sementara 2,97 juta lainnya bukan angkatan kerja (seperti pelajar, ibu rumah tangga, dan lainnya).

Antrean pencari kerja <b>(Antara)</b> Antrean pencari kerja (Antara)

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp12 Triliun untuk Beasiswa Kursus Bahasa Calon Pekerja Luar Negeri

Dari total angkatan kerja, 5,13 juta warga sudah bekerja, sedangkan 330 ribu orang masih menganggur.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jakarta pada Agustus 2025 tercatat 6,05 persen, turun 0,16 persen poin dari tahun lalu. Artinya, dari setiap 100 orang angkatan kerja, sekitar enam orang masih belum memiliki pekerjaan.

Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, TPT laki-laki sedikit lebih tinggi, yakni 6,21 persen, dibandingkan perempuan sebesar 5,79 persen.

BPS juga menemukan perubahan pola berdasarkan tingkat pendidikan. Pada Agustus 2025, TPT tertinggi berasal dari lulusan SMA umum, yakni 7,18 persen, sedangkan TPT terendah berasal dari lulusan SD ke bawah sebesar 2,83 persen.

Pada tahun sebelumnya (Agustus 2024), pola tersebut berbeda. Kala itu, pengangguran tertinggi berasal dari lulusan SMA kejuruan, sementara terendah dari lulusan SMP.

(Sumber: Antara)

x|close