Akhirnya! Indonesia Kembali Ekspor Udang Rp20,4 Miliar ke AS Usai Kasus Cesium Cikande

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Nov 2025, 12:18
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini (kedua kanan), Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Doni Ismanto Darwin (kanan), Direktur Ikan Air Payau Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Fernando Jangguran Simanjuntak (kedua kiri), Direktur Pemberdayaan Usaha Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Catur Sarwanto (kiri), dalam jumpa pers Perkembangan Penanganan Isu Cesium-137 pada Produk Udang, di Jakarta, Kamis 6 November 2025. ANTARA/Harianto Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini (kedua kanan), Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Doni Ismanto Darwin (kanan), Direktur Ikan Air Payau Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Fernando Jangguran Simanjuntak (kedua kiri), Direktur Pemberdayaan Usaha Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Catur Sarwanto (kiri), dalam jumpa pers Perkembangan Penanganan Isu Cesium-137 pada Produk Udang, di Jakarta, Kamis 6 November 2025. ANTARA/Harianto (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Indonesia kembali mengirimkan ekspor udang ke Amerika Serikat (AS) senilai Rp20,4 miliar setelah sempat terdampak isu paparan Cesium-137 (Cs-137). Keberhasilan ekspor ini menandai pulihnya kepercayaan pasar global terhadap mutu, daya saing, dan penerapan standar keamanan internasional pada produk perikanan nasional.

“Kemarin kami melepas tujuh kontainer dengan total volume 106 ton senilai 1,2 juta dolar AS atau sekitar Rp20,14 miliar. Semua sudah memenuhi persyaratan teknis dan dinyatakan bebas kontaminasi Cs-137 saat melewati Radiation Portal Monitor (RPM),” ujar Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu KKP) Ishartini dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 6 November 2025.

Ekspor dilakukan bertahap, yakni dua kontainer dikirim pada 31 Oktober 2025, disusul dua kontainer pada 1 November, dua kontainer lagi pada 3 November, dan satu kontainer terakhir pada 4 November 2025.

Pemerintah menyebut pengiriman ini menjadi bukti bahwa udang Indonesia kembali diterima oleh pasar AS, setelah US Food and Drug Administration (FDA) resmi menunjuk Badan Mutu KKP sebagai Certifying Entity (CE) untuk penerbitan sertifikasi bebas Cesium-137.

Baca Juga: KLH Targetkan Relokasi Warga Terdampak Cesium-137 Rampung Akhir 2025

Dengan status tersebut, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang memperoleh mandat resmi sertifikasi radiasi untuk produk perikanan — sebuah tonggak global yang menandai pergeseran peran Indonesia dari “crisis reaction nation” menjadi “standard-setting nation.

Ishartini menambahkan bahwa sejak 31 Oktober 2025, skema sertifikasi bebas Cs-137 telah beroperasi penuh. Pelepasan ekspor dilakukan bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Bea Cukai, setelah semua kontainer lolos prosedur Yellow List dan verifikasi bebas radiasi di RPM.

“Udang Indonesia tetap diminati pasar AS. Kami terus melakukan pengawasan mutu dan menargetkan lebih dari 200 kontainer bisa dikirim pada November ini, semuanya dengan sertifikat bebas Cesium,” ujarnya.

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini memberi keterangan kepada awak media terkait Perkembangan Penanganan Isu Cesium-137 pada Produk Udang, di Jakarta, Kamis 6 November 2025. ANTARA/Harianto <b>(Antara)</b> Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini memberi keterangan kepada awak media terkait Perkembangan Penanganan Isu Cesium-137 pada Produk Udang, di Jakarta, Kamis 6 November 2025. ANTARA/Harianto (Antara)

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Doni Ismanto Darwin menegaskan bahwa pemerintah menanggapi serius temuan radioaktif Cs-137 pada komoditas ekspor laut Indonesia.

Menurutnya, KKP bersama lembaga terkait seperti Bapeten, Kementerian Lingkungan Hidup, dan otoritas AS segera bergerak cepat dengan audit lapangan, perbaikan SOP, serta penguatan laboratorium uji.

“Negara hadir dan tidak tinggal diam. Dalam hitungan hari, tim lintas lembaga langsung bekerja bersama, dan hanya dalam dua hingga tiga bulan, ekspor kita kembali dibuka dengan mekanisme sertifikasi yang diakui FDA,” tutur Doni.

Ia menambahkan, keberhasilan tersebut bukan sekadar pemulihan ekspor, tetapi juga bukti bahwa Indonesia telah memiliki infrastruktur mutu yang transparan, responsif, dan dipercaya dunia internasional. (Sumber : Antara)

x|close