Jelang Hari Pahlawan, Istana Ajak Bangsa Hargai Jasa Para Pendahulu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Nov 2025, 22:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Menjelang penganugerahan gelar Pahlawan Nasional tahun 2025, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menghormati dan meneladani jasa para tokoh bangsa yang telah berjuang demi kemerdekaan dan kemajuan negara.

"Marilah kita arif dan bijaksana belajar menjadi dewasa sebagai sebuah bangsa untuk kita menghormati dan menghargai jasa-jasa para pendahulu,” kata Prasetyo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 7 November 2025.

Prasetyo menegaskan, perbedaan pandangan terhadap nama-nama calon penerima gelar Pahlawan Nasional merupakan hal wajar dalam dinamika kehidupan berbangsa. Menurutnya, perdebatan tersebut mencerminkan adanya aspirasi masyarakat yang patut dihargai.

Baca Juga: Usai Melantik, Prabowo Beri Arahan Langsung ke Komisi Percepatan Reformasi Polri

Ia mengimbau agar masyarakat dapat bersikap arif dan objektif, dengan lebih menonjolkan sisi positif dari perjuangan para pemimpin terdahulu yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia.

"Mari kita kurangi untuk selalu melihat kekurangan-kekurangan,” ujarnya.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi <b>(NTVnews.id)</b> Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi (NTVnews.id)

Lebih lanjut, Prasetyo menjelaskan bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional akan diumumkan pada Senin, 10 November 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menerima 49 nama calon Pahlawan Nasional dari Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon. Dari jumlah tersebut, 24 nama di antaranya masuk dalam daftar prioritas.

Beberapa nama tokoh yang diusulkan antara lain Presiden Ke-2 RI Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto, Presiden Ke-4 RI K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), aktivis buruh perempuan Marsinah asal Nganjuk, ulama besar Bangkalan Syaikhona Muhammad Kholil, Rais Aam PBNU K.H. Bisri Syansuri, K.H. Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf dari Sulawesi Selatan, serta mantan Gubernur DKI Jakarta Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin.

Menurut Fadli Zon yang juga menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, pemilihan nama-nama tersebut melalui proses panjang dan selektif, dengan mempertimbangkan jasa serta pengabdian besar mereka terhadap bangsa dan negara.
Prasetyo menutup dengan harapan agar momentum Hari Pahlawan menjadi pengingat bagi seluruh rakyat Indonesia untuk terus menjaga semangat perjuangan dan dedikasi dalam membangun negeri.

x|close