Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyoroti persoalan distribusi energi khususnya BBM di wilayah yang terisolasi akibat bencana Sumatera. Ia menyebut koordinasi lintas lembaga terus berjalan untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
"Di daerah selain soal pangan dan pakaian itu adalah BBM, saya kira pak ESDM pak bahlil turun bersama pertamina, SKK migas semua bergerak untuk memetakan daerah yang kurang, dan segera dilakukan suplai,” katanya dalam Keterangan Pers Perkembangan Penangulangan Bencana Sumatera, di Pangkalan Udara TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.
Ia menggambarkan kondisi kritis yang ditemui di lapangan, terutama di daerah Pidie dan Pidie Jaya.
"Untuk daerah terisolir terutama, mereka sangat membutuhkan sekali, baik untuk jenset baik untuk kendaraan. saya datang waktu di Pidie, Pidie Jaya, itu ada pompa bensin yang tutup kalau sudah habis. kalaupun yang ada itu panjang sekali antriannya.” jelasnya.
Baca Juga: Pekan Depan Pemerintah Panggil Perusahaan yang Bikin Parah Banjir Sumatera
Namun, Tito memastikan bahwa langkah cepat telah dilakukan oleh pemerintah pusat bersama Pertamina dan Kementerian ESDM.
"Tapi setelah pertamina turun dan instruksi menteri ESDM pak bahlil itu sudah berkurang karena adanya droping,” ujarnya.
Mendagri juga memaparkan masalah lain yang dihadapi kepala daerah, yakni keterbatasan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
"Ketiga saya dapat keluhan dari kepala daerah, karena ini sudah akhir tahun. anggaran BTT mereka, bisanya mereka di daerah menggunakan Belanja Tidak Terduga. rata-rata sudah sangat tipis sekali, padahal itu andalan mereka.” paparnya.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Keterangan Pers Perkembangan Penangulangan Bencana Sumatera (Istimewa)
Untuk itu, ia mengambil langkah cepat melalui surat edaran nasional.
"Oleh karena itu saya membuat surat edaran yang sudah kami keluarkan tanggal 1 desember kemarin, ini waktunya sekaligus momentum ini waktunya bagi rekan kepala daerah untuk saling membantu satu sama lain karena ini bisa terjadi dimana saja. kapan saja.” jelasnya.
Tito memberi contoh beberapa daerah yang telah menunjukkan solidaritas antarwilayah.
"Gubernur bengkulu, melalui baznasnya Rp 3 M sudah diberikan, Sulsel Rp 1,5 M, terima kasih, Kaltara Rp 1 M.” ungkapnya.
Ia pun mendorong agar gotong royong nasional terus diperkuat.
"Kalau bisa saling solidaritas ini bisa meringankan dengan surat edaran yang kami buat mendagri 1 desember itu bis aja jadi payung hukum bagi rekan-rekan kepala daerah utk menghibahkan langsung.” imbuhnya.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Keterangan Pers Perkembangan Penangulangan Bencana Sumatera (Istimewa)