Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Pakar politik Profesor Ikrar Nusa Bhakti menduga 'bulan madu' antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto akan berakhir.
Ia mengaku melihat tanda-tanda yang kuat bahwa hubungan Jokowi dan Prabowo sudah tak 'semanis' sebelumnya.
"Terlihat kentara sekali. Kita bisa cermati dari pernyataan Prabowo yang mengatakan bahwa kita itu di dalam pemilu bukan cuma ingin mendapatkan kekuasaan. Kekuasaan baik untuk diri, untuk partai, untuk keluarga atau untuk kroni tapi untuk rakyat," beber Prof Ikrar Nusa Bhakti dalam Dialog NTV Prime bertajuk 'Jadi Nih Duel Anies vs Ahok?' di NusantaraTV, Selasa (16/7/2024).
"Di situ saja dia (Prabowo) sudah mulai menyindir-nyindir bahwa kekuasaan itu bukan untuk dinasti dan sebagainya," imbuhnya.
Di sisi lain terkait Pilkada Jakarta, sambung Prof Ikrar, dalam Pilpres 2024 lalu nyaris tidak ada pengaruh Jokowi di Jakarta.
"Kita bisa lihat antara Anies-Muhaimin dengan Prabowo-Gibran selisih suaranya bisa dihitung. Tidak sampai ratusan ribu," ungkapnya.
"Apalagi kalau nanti Jokowi sudah sudah lenyap dari kekuasaan pada 20 Oktober. Dia tidak bisa lagi mempengaruhiPartai Golkar ataupun Gerindra. Gerindra tentunya juga ingin independen atau Prabowo juga ingin independen. Kalau tadi pikiran-pikiran liar dari Hendri (Hendri Satrio) yang mengatakan bahwa nanti mereka akan mengumpul partai-partai seperti yang seperti terjadi sekarang di Sumatera Utara. Banyak banget yang membukung Bobby. Mungkin akan direkayasa politik seperti itu juga di Jakarta," tutur Prof Ikrar.
Tapi kata Prof Ikrar, jika itu terjadi yang menang adalah kotak kosong.