Banjir dubai (istimewa)
Ntvnews.id, Dubai - Sejumlah ruas jalan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), terendam banjir setelah badai disertai hujan deras melanda negara yang dikenal sebagai kawasan gurun tersebut. Dampak cuaca ekstrem itu membuat otoritas bandara UEA membatalkan dan menunda puluhan jadwal penerbangan.
Dilansir dari AFP, Sabtu, 20 Desember 2025, maskapai Emirates Dubai membatalkan sedikitnya 13 penerbangan pada hari yang sama. Penundaan dan pembatalan penerbangan juga terjadi di Bandara Sharjah akibat hujan lebat yang turun sejak malam sebelumnya, disertai kilatan petir dan gemuruh guntur yang membangunkan warga.
Pada Jumat pagi, sejumlah jalan utama di Sharjah tampak tergenang air. Warga terlihat melintasi genangan banjir dengan berjalan tanpa alas kaki, sementara seorang pria mengayuh sepeda melewati air yang ketinggiannya mencapai bagian atas roda.
Baca Juga: Fenomena Langit Merah Bak Neraka, Ini keterangan BMKG
Kondisi tersebut mengingatkan pada peristiwa April 2024, ketika hujan ekstrem memecahkan rekor dan menyebabkan banjir luas hingga memaksa pembatalan lebih dari 2.000 penerbangan di bandara internasional utama Dubai.
Sehari sebelumnya, kepolisian Dubai telah mengimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah kecuali "benar-benar diperlukan" menyusul peringatan badai hujan yang mendekat.
Banjir dubai (istimewa)
Pada Jumat pagi, sejumlah truk pompa air dikerahkan di berbagai titik di Dubai untuk membersihkan jalan-jalan yang tertutup genangan serta mengatasi banjir besar di sejumlah ruas.
Informasi di situs resmi Bandara Dubai menunjukkan puluhan penerbangan mengalami keterlambatan pada Jumat, sementara sebagian lainnya dibatalkan.
"Beberapa penerbangan... dibatalkan atau ditunda karena cuaca buruk," kata juru bicara Bandara Dubai.
Pusat Meteorologi Nasional sebelumnya telah mengeluarkan peringatan potensi hujan di seluruh wilayah UEA sejak Kamis hingga Jumat, termasuk Dubai dan ibu kota Abu Dhabi.
Hujan deras juga melanda negara-negara Teluk lainnya, seperti Qatar, yang menyebabkan pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Arab antara Arab Saudi dan UEA dibatalkan pada Kamis.
Sebagai catatan, hujan ekstrem di UEA tahun lalu yang tercatat sebagai yang terberat dalam 76 tahun terakhir menewaskan sedikitnya empat orang dan melumpuhkan aktivitas di Dubai selama beberapa hari.
Sebuah studi dari kelompok World Weather Attribution menyimpulkan bahwa pemanasan global akibat emisi bahan bakar fosil "kemungkinan besar" memperparah hujan lebat yang melanda UEA dan Oman pada tahun lalu.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
