Ntvnews.id, Jakarta - Bencana banjir bandang di Aceh Tamiang tak memilih siapa yang menjadi korbannya. Anggota TNI pun terkena dampaknya.
Sebanyak 30 prajurit Kompi Senapan A Batalion Infanteri 111 Karung Bakti, Aceh Tamiang, harus mengungsi karena barak mereka tersapu banjir. Termasuk dengan anggota keluarga mereka.
Dan sebagian besar para prajurit itu tak sempat menyelamatkan harta benda mereka. Komandan Kompi Senapan A Kapten Inf. Rio Sepajaya Pratama mengatakan hanya barang berharga seperti ijazah dan seragam di badan yang bisa mereka selamatkan.
“Pada saat banjir itu yang bisa kami selamatkan memang cuma ijazah. Saya perintahkan yang paling pertama amankan seluruh ijazah dan baju yang menempel di badan,” kata Rio ditemui di musala Kompi Senjata A yang sementara dialihfungsikan juga menjadi tempat mengungsi para prajurit, Senin 22 Desember 2025.
Kopda Irpan N (Dokumentasi )
Barang seperti mobil, sepeda motor, hingga perabotan rumah tangga, semua terendam lumpur dan terpaksa ditinggalkan. Prioritas para prajurit adalah membantu warga yang terdampak banjir.
"Begitu air surut, kami langsung melakukan reorganisasi. Langsung diperintahkan untuk ke BNPB membantu masyarakat terdampak,” kata Rio.
Banjir melanda Aceh Tamiang pada 27 November. Air mulai surut pada 28 dan 29 November. Sejak air surut itu, para prajurit sudah langsung membantu penanganan bencana.
“Perintah saya satu, cari baju dinasmu, baju lorengmu. Karena kami kan pada saat banjir itu tidak menggunakan baju ini kan bang. Cari ya, itu buat identitas kami,” kata Rio memerintahkan prajuritnya.
Para prajurit TNI di Kompi Senjata A diminta untuk membantu memulihkan fasilitas umum seperti membersihkan rumah sakit daerah. Mereka juga diminta untuk ikut memulihkan instalasi listrik.
Mereka juga ikut membersihkan sejumlah kantor pemerintah daerah yang masih penuh lumpur. Mereka tetap bekerja tanpa peduli dengan ungkapan-ungkapan nyinyir di sosial media.
“Jangan kita merasa tersakiti, merasa terbebani. Karena ini adalah bencana alam yang harus kita tangani bersama,” kata Anggota Kompi Senapan A, Kopda Irpan N.
Kapten Inf. Rio Sepajaya Pratama (Dokumentasi)