Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya memaparkan capaian pemulihan pemerintah selama satu bulan pascabencana banjir dan longsor yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dalam konferensi pers pemulihan pascabencana di Posko Terpadu Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, 30 Desember 2026, Teddy menyampaikan bahwa bencana yang terjadi pada akhir November 2026 tersebut berdampak pada 52 kabupaten serta menyebabkan terputusnya 78 ruas jalan nasional.
“Per satu bulan, dari 78 (jalan nasional putus), tinggal enam (jalan) yang masih proses penyambungan. Empat titik di Aceh, dan ada di Sumbar, dan di Sumut,” kata Teddy.
Ia menjelaskan, pemerintah telah menyambungkan kembali sedikitnya 12 jembatan dengan bentang sungai mencapai 50 meter, bahkan hingga 180 meter di Kabupaten Bireuen, Aceh.
Menurut Teddy, pemulihan jembatan menjadi prioritas utama agar distribusi logistik dan mobilitas antardaerah dapat kembali normal.
Baca Juga: Seskab Teddy: 87 Rumah Sakit di Sumatera Sudah Beroperasi Kembali
“Kenapa jembatan yang utama kita fokus, selain yang lainnya? Karena agar bisa jalur logistik masuk, tembus antarkabupaten, antarprovinsi. Yang belum tembus kita pakai bantuan udara,” katanya.
Di sektor perumahan, Teddy menyebut pembangunan hunian bagi warga terdampak terus dipercepat. Dalam satu bulan ke depan, ditargetkan sebanyak 600 unit rumah rampung dibangun oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta 450 unit hunian yang dikerjakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Upaya tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menginstruksikan Kepala Danantara untuk membangun total 15 ribu unit hunian bagi korban bencana.
Sementara itu, pada sektor kesehatan, Teddy memastikan layanan rumah sakit mulai pulih. Dari total 87 rumah sakit yang sempat lumpuh akibat bencana, seluruhnya kini kembali melayani pasien.
Baca Juga: Gotong Royong Jadi Kunci Pemulihan Sumatera, Seskab Teddy: Rakyat dan Petugas Saling Melengkapi
“Dalam satu bulan ini, 87 (rumah sakit) itu semuanya sudah bisa melayani pasien. Ada yang belum sempurna, tapi yang pasti dari 87 itu semuanya sudah bisa pasien datang, diobati, seperti itu. Kemudian ada 867 puskesmas yang lumpuh. Sekarang satu bulan tinggal delapan yang belum beroperasi,” kata Teddy.
Ia menambahkan, pemulihan juga terjadi pada sektor pendidikan dan perekonomian, termasuk pasar rakyat yang mulai kembali beraktivitas di wilayah terdampak.
Menurut Teddy, kecepatan pemulihan tersebut tidak terlepas dari arahan Presiden Prabowo sejak awal masa tanggap darurat, serta kerja sama seluruh unsur di lapangan.
“Bapak Presiden dari awal menginstruksikan kepada semuanya, agar secepat mungkin lakukan dengan segera untuk pemulihan. Ya ini hasilnya. Kenapa bisa? Karena di lapangan para petugas dan warga nyatanya itu sama-sama, saling bantu, saling kerja sama, gotong royong semua. Petugas, warga, relawan, jadi satu semua,” katanya.
Pemerintah menilai capaian pemulihan selama satu bulan pertama ini menjadi fondasi penting untuk memasuki tahap rekonstruksi jangka menengah dan panjang, guna memastikan masyarakat terdampak dapat pulih dan bangkit kembali.
(Sumber: Antara)
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya memberikan keterangan pada konferensi pers pemulihan pascabencana di Posko Terpadu Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, 29 Desember 2025. ANTARA/Mentari Dwi Gayati. (Antara)