Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan sikap tegas menolak penarikan pasukan bersenjata Ukraina dari wilayah Donbas, yang hingga kini masih menjadi wilayah sengketa.
"Kami tidak bisa begitu saja menarik diri. Itu melanggar aturan hukum kami," kata Zelenskyy dalam wawancara dengan Fox News yang dipublikasikan pada Senin, 29 Desember 2025 waktu setempat.
Ia kembali menegaskan posisi pemerintah Ukraina terkait wilayah tersebut. "Kami tidak bisa begitu saja menarik diri dari wilayah kami," ujarnya.
Zelenskyy menekankan bahwa persoalan Donbas tidak hanya menyangkut aspek teritorial, tetapi juga berkaitan langsung dengan keselamatan dan masa depan warga sipil yang tinggal di kawasan tersebut.
Menurutnya, sekitar 300.000 penduduk bermukim di wilayah itu sehingga Ukraina tidak dapat serta-merta mengabaikan keberadaan dan hak-hak warga negaranya.
Baca Juga: Trump Akan Bertemu Putin di Hongaria Bahas Konflik Rusia–Ukraina
Sejak pertengahan November, Amerika Serikat disebut telah mendorong munculnya rencana perdamaian baru untuk Ukraina. Dalam konteks tersebut, pada 2 Desember lalu Presiden Rusia Vladimir Putin menerima utusan khusus Amerika Serikat, Steve Witkoff, serta menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, di Kremlin.
Kunjungan perwakilan AS ke Rusia itu dikaitkan dengan pembahasan rencana perdamaian yang diusulkan Washington untuk konflik Ukraina.
Pihak Kremlin menyatakan bahwa Rusia tetap membuka diri terhadap proses perundingan dan berkomitmen melanjutkan diskusi yang sebelumnya telah dilakukan di Anchorage, Alaska.
(Sumber: Antara)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. ANTARA/Anadolu/am. (Antara)