Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Tel Aviv - Israel merasakan dampak signifikan dari aksi militer yang dilakukan terhadap Palestina, dengan penurunan jumlah wisatawan yang menyebabkan banyak hotel di negara tersebut menghadapi ancaman kebangkrutan.
Dilansir dari AP, Selasa, 30 Juli 2024, Asosiasi Hotel Israel (IHA), sekitar 10% dari hotel-hotel di Israel berisiko bangkrut. IHA mewakili 450 hotel di seluruh Israel dan mempekerjakan sekitar 42.000 staf di fasilitas-fasilitas tersebut.
IHA melaporkan bahwa dari Januari hingga Juni 2024, sektor perhotelan mengalami kesulitan dalam memperbaiki kondisi keuangan mereka, terutama bagi hotel-hotel yang bergantung pada pariwisata sebagai sumber pendapatan utama. Laporan ini dirilis pada 24 Juli lalu.
Baca Juga: PGN Mulai Uji Coba Penyaluran Gas ke Hotel Nusantara di IKN
Sivan juga mencatat bahwa sektor yang dipimpinnya menghadapi berbagai tantangan akibat konflik ini, termasuk kekurangan tenaga kerja. Yang paling berdampak adalah ketidakpastian ekonomi, yang menyulitkan prediksi masa depan sektor ini.
Menurut laporan IHA, pada paruh pertama tahun 2024, jumlah wisatawan yang berkunjung hanya sekitar 969.000. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 81% dibandingkan tahun lalu dan penurunan sebesar 84% jika dibandingkan dengan periode yang sama sebelum pandemi Covid-19.
Penurunan ini terutama terlihat di daerah-daerah yang biasanya menjadi tujuan wisatawan asing, seperti Nazareth, Yerusalem, dan Tel Aviv. Kementerian Pariwisata setempat melaporkan bahwa pada periode Januari hingga Juni 2024, jumlah wisatawan turun menjadi sekitar 500.000, dibandingkan dengan dua juta wisatawan pada periode yang sama tahun lalu.