Papua Football Academy: Akademi yang Tak Sekadar Gembleng Anak-anak Papua jadi Pesepak Bola Profesional

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Okt 2024, 06:08
Moh. Rizky
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Direktur PFA Wolfgang Pikal saat seleksi PFA. Direktur PFA Wolfgang Pikal saat seleksi PFA.

Guna mendukung hal itu, sekolah dengan konsep home schooling pun didirikan di kawasan MSC.

Ruang kelas di PFA. Ruang kelas di PFA.

Akademi juga bekerja sama dengan sekolah negeri setempat. Para atlet bersekolah di SD, SMP, SMA Negeri Sentra Pendidikan. Yang tadinya hal itu dilakukan cuma untuk memenuhi kebutuhan pendidikan formal anak didik, ternyata kehadiran para atlet turut berdampak positif terhadap sekolah.

"Kepala sekolah SMP-nya sampai bilang 'terima kasih ya Pak (pihak PFA), rata-rata nilai sekolah naik gara-gara ada (murid dari) PFA'," ungkap Direktur Garuda Gema Nusantara (GGN) Rizky Aidi.

Selain demi meningkatkan kemampuan akademik, home schooling dan kerja sama dengan sekolah negeri setempat dilaksanakan agar ketika mereka lulus dari PFA dan kembali bersekolah seperti biasa, mereka tak ketinggalan pelajaran.

"Bahkan ada yang lulus dari sini, lanjut sekolah di Jogja dia berprestasi di sekolah umum tersebut," kata Rizky.

Komitmen PTFI mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di Papua, bukan hanya semasa anak-anak tersebut berada di PFA. Tetapi pasca lulus pun mereka tetap diperhatikan. Setelah dua tahun menimba ilmu dan diwisuda, Akademi berupaya menyalurkan para atlet ke klub sepak bola profesional. Tercatat ada lima alumni PFA yang bermain di Persija, dan satu orang di Dewa United, hingga mengikut training camp (TC) atau seleksi Timnas Indonesia.

"Manajemen punya tanggung jawab salurkan mereka setelah lulus. Paling tidak kita bisa carikan secara sepak bola, tempat yang layak untuk berkembang sesuai level masing-masing," tutur Rizky.

Halaman
x|close