Junaidi Abdillah Meninggal Dunia, Berikut Perjalanan Kariernya Bersama Timnas Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Mar 2025, 11:00
thumbnail-author
Marco Tampubolon
Penulis & Editor
Bagikan
Mantan gelandang timnas Indonesia, Junaidi Abdillah meninggal dunia Mantan gelandang timnas Indonesia, Junaidi Abdillah meninggal dunia (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Sepak bola Indonesia kembali berduka. Salah seorang gelandang timnas Indonesia, yakni Junaidi Abdillah meninggal dunia di RS Pertamina, Sabtu (8 Maret 2025).

Junaidi lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 21 Februari 1948. Dia wafat setelah sempat dapat perawatan terhadap penyakit yang dideritanya dan rencananya akan dimakamkan hari ini.

PSSI telah menyampaikan ucapan duka lewat akun Instagramnya. Federasi sepak bola Tanah Air itu merasa kehilangan salah seorang sosok yang pernah memperkuat timnas Indonesia. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PSSI (@pssi)

"Bersama kita panjatkan doa atas berpulangnya mendiang gelandang Timnas Indonesia pada era 1972—1976, Junaedi Abdillah ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa.

Harapan dan kekuatan semoga dilimpahkan bagi seluruh keluarga yang ditinggalkan," tulis PSSI.

Baca juga: Legenda Persebaya Bejo Sugiantoro Meninggal Saat Main Bola

Siapa Junaidi Abdillah?

Junaidi mengawali karier sepak bola dalam Diklat Salatiga pada awal 1960-an. Ia satu generasi dengan beberapa pemain kenamaan seperti Oyong Liza, Suharsoyo, dan Sartono Anwar.

Junaidi kemudian dipanggil PSSI untuk mengikuti Piala Asia Junior 1967.

Di sana, ia berada satu tim dengan Abdul Kadir, Waskito, dan Bob Permadi, yang membawa Indonesia ke final, sebelum kalah 0-1 melawan Israel.

Setelah itu, Junaidi menjadi langganan masuk timnas.

Ia memperkuat Indonesia dalam Merdeka Games, Aga Khan Gold Cup, dan King’s Cup di Thailand, serta membawa Indonesia menjuarai Piala Merdeka di Malaysia setahun kemudian.

Junaidi yang menjadi anak asuh Pelatih Wiel Corver, sempat ditawari bermain di Belanda bersama klub Go Ahead Eagles. Sayang, tidak terwujud.

Gagal merumput di Eropa, Junaidi tetap gemilang di dalam negeri, dengan membawa Persija dan Persebaya menjadi juara pada era perserikatan.

Setelah tidak aktif lagi menjadi pesepak bola, Junaidi bekerja di Pertamina, dan terus mengikuti pemberitaan sepak bola nasional sampai tutup usia pada Sabtu.

x|close