"Guinea memang tidak setenar negara-negara Afrika lain seperti Kamerun, Pantai Gading, atau Nigeria. Tapi mereka negara yang sepak bolanya sedang berkembang pesat. Mereka juga sangat berambisi ke Olimpiade sampai mendatangkan pemain pernah bermain di Barcelona," ujar Akmal.
Dalam situasi ini, Akmal menilai STY jangan takut untuk mengubah skema permainan. Menurutnya, permainan ultradefensif yang pernah diterapkannya saat bertemu tim-tim kuat layak dipakai melawan Guinea U-23. Apalagi, stok amunisi Garuda Muda tidak ideal menyusul absennya Rizky Ridho akibat kartu merah hingga ketidakhadiran Elkan Baggott dan Justin Hubner.
"Saya pikir, mengubah skema bermain menjadi 5-4-1 bisa jadi solusi. Jangan takut untuk bermain ultradefensif seperti saat pertama kali STY membawa Indonesia bertemu tim-tim kuat Asia Tenggara seperti Vietnam," kata Akmal Marhali saat dihubungi NTVnews.id, Rabu (8/5/2024).
"Strategi seperti ini juga dipakai STY saat mengalahkan Jerman di Piala Dunia," bebernya.