Ntvnews.id, Jakarta - Toyota, produsen otomotif asal Jepang, dan dikenal luas berkat kendaraan-kendaraan andal dan aman seperti Camry dan Corolla, kini siap mengambil arah baru yang lebih berani.
Selama bertahun-tahun, reputasi Toyota erat dengan efisiensi dan kepraktisan, namun bagi sebagian orang, itu berarti mobil-mobil yang terasa datar dan kurang menggugah. Namun, perubahan besar sedang berlangsung.
Dalam presentasi keuangan baru-baru ini, Presiden Toyota Koji Sato dengan tegas menyatakan mobil bukanlah mobil jika tidak menyenangkan.
"Kami tidak akan membiarkan mobil kami menjadi sekadar komoditas," ujar Sato, seperti dikutip dari Carscoops, Kamis, 22 Mei 2025.
Pernyataan tersebut mengindikasikan pergeseran filosofi perusahaan, dari sekadar meningkatkan spesifikasi dan efisiensi bahan bakar menuju menghadirkan kendaraan yang menggugah emosi.
Menurut Sato, konsumen masa kini bukan hanya pembeli rasional yang mementingkan angka-angka dan fitur, tapi juga mencari pengalaman berkendara yang menginspirasi.
Dia menegaskan kesuksesan di masa depan harus dibangun di atas "gairah dan emosi."
Baca Juga: Mengapa Saat Ini Bukan Waktu Ideal untuk Membeli Mobil Baru?
Sato menyebutkan, meskipun mobil sport seperti GR Supra atau GR86 memang sudah terlihat ramping dan penuh semangat.
Namun, semangat serupa juga harus diterapkan ke semua lini produk jika ingin benar-benar memikat pelanggan.
Meski arah baru ini menarik, langkah tersebut datang di tengah masa transisi yang tidak mudah.
Salah satu ikon sport Toyota, GR Supra MkV, justru sedang menuju akhir masa produksi dengan peluncuran varian Final Edition tahun ini.
Penjualannya yang hanya mencapai 2.652 unit di Amerika Serikat (AS) tahun lalu turut menambah ketidakpastian soal masa depan lini sport Toyota.
Meski begitu, sejarah membuktikan jika Supra bisa bangkit kembali, seperti saat mobil ini kembali setelah 17 tahun vakum pada 2019.
Apakah ini akan menjadi awal dari era baru Toyota yang lebih emosional dan penuh gairah? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Namun satu hal pasti, Toyota tidak ingin dikenal hanya sebagai pembuat mobil yang membosankan.