Hadiri Paritrana Awards 2024, Nurdin Tampubolon Tekankan Pentingnya Membangun SDM Unggul dan Berdaya Saing

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Sep 2024, 12:46
Ramses Manurung
Penulis & Editor
Bagikan
Tim Ahli Wakil Presiden, Nurdin Tampubolon saat menghadiri acara Paritrana Awards 2024/tangkapan layar NTV Tim Ahli Wakil Presiden, Nurdin Tampubolon saat menghadiri acara Paritrana Awards 2024/tangkapan layar NTV

"Walaupun demikian kita masih patut bersyukur karena turunnya tidak sampai meynodok ke kelas yang paling bawah. Karena bisa kita baca yang kemarin sudah kami laporkan juga kepada bapak wakil presiden juga kepada bapak presiden. Bahwa angka kemiskinan kita tahun 2024 ini mengalami penurunan. Sekarang berada di posisi 9,03," imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan BPJS Ketenagakerjaan sangat menghargai komitmen Pemerintah Daerah
yang telah melindungi para pekerja.

"Dan penganugerahan ini merupakan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah daerah dan juga pelaku usaha yang telah berkontribusi dalam perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Selain cakupan kepesertaan pemerintah daerah dan pelaku usaha juga didorong untuk melahirkan inovasi baru dalam memberikan perlindungan khususnya pekerja rentan. Dan juga untuk penghapusan kemiskinan ekstrem," ujarnya.

Turut hadir dalam acara ini, Tim Ahli Wapres Nurdin Tampubolon. Menurut Nurdin keahlian tenaga kerja Indonesia perlu ditingkatkan karena akan menjadi salah satu faktor peningkatan kesejahteraan. Selain itu pemerintah juga dituntut untuk memperhatikan kemajuan dunia teknologi yang semakin pesat.

"Elemen bangsa membangun manusia Indonesia seutuhnya dan meningkatkan produktivitas mereka dengan tentunya meningkatkan pendidikan skill mereka. Tanpa skil yang baik, tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi penguasaan yang bagus. Kita tidak akan bisa berdaya saing dengan tenaga-tenaga kerja asing," kata Nurdin Tampubolon

"Produktivitas kita masih sangat lemah. Dan juga sesuai dengan kemajuan teknologi sekarang dengan menggunakan AI (artificial Intelligence), menggunakan kecepatan Internet of Thing dan juga menggunakan Four Five Generation Digital. Itu ini sebenarnya mengurangi daripada tenaga kerja. Dia bisa mengurangi, mereduce. Sementara kita pertumbuhan tenaga kerja kita tinggi," lanjutnya.

"Nah bagaimana kita membuat supaya ini seimbang antara yang berkurang dengan penambahan daripada sektor-sektor tenaga kerja penyerapan tenaga kerja? Itu perlu dipertimbangkan. Tapi bagaimanapun kita harus masuk di situ. Kalau enggak kita tidak bisa berdaya saing," pungkasnya.

Halaman
x|close