Negara-negara menjadi semakin agresif di sektor siber dan memiliki tingkat kecanggihan teknis yang terus meningkat, yang mencerminkan peningkatan investasi dalam sumber daya dan pelatihan.
"Para peretas yang disponsori negara ini tidak hanya mencuri data, tetapi juga menyebarkan ransomware. Sekaligus, menghancurkan masa depan, menyabotase operasi, dan melakukan kampanye pengaruh," ujar Tim Burt.
Disebutkan juga para peretas menggunakan AI untuk membuat konten palsu seperti gambar, video dan teks guna mengelabui sistem dan manusia.
Teknologi AI (artificial intelligence) ini memberikan keuntungan bagi peretas karena mereka dapat melakukan lebih banyak serangan tanpa harus berusaha maksimal.
Tim Burt memperingatkan jika AI akan segera memberi peretas kekuatan yang lebih besar, menciptakan risiko besar bagi perusahaan dan orang-orang di dunia maya.
Laporan ini menujukkan betapa buruknya keadaan. Microsoft menyampaikan, mereka kini telah memblokir lebih dari 600 juta serangan setiap hari.