Keterbatasan akses terhadap teknologi juga menjadi tantangan besar bagi Agus.
"Saya tidak punya pengetahuan tentang bagaimana cara memasarkan produk secara online atau menggunakan media sosial untuk menarik pelanggan. Tetapi, setelah mengikuti pelatihan dari pemerintah dan beberapa lembaga swadaya masyarakat, saya mulai bisa mengembangkan pemasaran digital untuk produk saya," tambah Agus.
Seiring dengan berkembangnya era digital, banyak pelaku UMKM yang kini mulai memanfaatkan platform online untuk memasarkan produk mereka. Pemerintah DKI Jakarta pun terus berupaya untuk mendukung perkembangan UMKM melalui berbagai inisiatif.
Baca Juga: Wamenaker Noel: Negara Harus Hadir Majukan Industri Musik
Salah satu program yang sangat membantu adalah pelatihan digitalisasi dan pembiayaan bagi UMKM yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan. Program ini memberikan pelatihan kepada para pelaku usaha mengenai cara memasarkan produk secara online, menggunakan media sosial, serta mengakses pembiayaan yang lebih mudah.
Menurut laporan dari Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2024, lebih dari 25.000 UMKM di Jakarta telah mengikuti pelatihan digitalisasi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Program ini tidak hanya membantu para pelaku UMKM untuk memahami cara memasarkan produk mereka secara lebih efisien, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing.
Namun, meskipun ada banyak program pemerintah yang mendukung pengembangan UMKM, tantangan tetap ada. Banyak pelaku UMKM yang masih merasa terpinggirkan karena kurangnya pemahaman tentang teknologi dan pemasaran digital. Selain itu, meskipun ada program pembiayaan dengan bunga rendah, proses administrasi yang rumit seringkali menjadi hambatan bagi para pelaku usaha kecil untuk mengakses dana tersebut.