Ntvnews.id, Jakarta - Degradasi baterai merupakan masalah serius yang dapat mengurangi jarak tempuh kendaraan listrik atau memerlukan penggantian baterai yang mahal.
Namun, studi terbaru yang dilakukan para ilmuwan di SLAC-Stanford Battery Center menunjukkan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dapat bertahan lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Menurut ringkasan dari Stanford, metode penghitungan siklus umur baterai biasanya tidak tepat untuk kendaraan listrik, karena metode tersebut mengasumsikan pengosongan dan pengisian ulang yang konsisten, padahal kenyataannya tidak demikian.
Kendaraan listrik mengalami berbagai kondisi mulai dari perjalanan singkat di kota, perjalanan jauh di jalan raya, kemacetan, hingga waktu parkir yang lama.
Pengisian daya juga bervariasi, ada yang mengisi ulang setiap malam, sementara yang lain mungkin menunggu beberapa hari sebelum mengisi ulang baterai.
Kondisi penggunaan yang bervariasi ini sulit untuk ditiru di laboratorium, sehingga para peneliti membuat empat profil pelepasan berdasarkan data berkendara nyata.
Baca Juga: Lei Jun Konfirmasi Xiaomi YU7, Meluncur 2025