Air baku dari bendungan ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan hingga 8 juta jiwa yang tersebar di Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Selain itu, bendungan ini juga berperan dalam pengendalian banjir di wilayah yang sering terdampak saat musim hujan.
“Bendungan ini dapat membantu mereduksi banjir yang kerap melanda daerah-daerah tertentu, terutama di musim hujan,” ujarnya.
Menko AHY (Dokumen Kemenko Infrastruktur)
Sebagai bagian dari dukungan terhadap ketahanan pangan, Bendungan Karian mampu mengairi lahan seluas 21.000 hektare, termasuk area irigasi Ciujung.
Menko AHY menjelaskan bahwa kemampuan irigasi ini akan meningkatkan Indeks Pertanaman sehingga mendukung produktivitas pertanian. Selain itu, bendungan ini juga memiliki potensi untuk menghasilkan energi terbarukan melalui teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung dan mikrohidro dengan total kapasitas mencapai 318 megawatt.
Dalam kunjungan tersebut, Menko AHY ditemani Deputi Rachmat Kaimuddin, Deputi Nazib Faizal, serta para Staf Khusus Menteri seperti Agust Jovan Latuconsina, Herzaky Mahendra Putra, dan Merry Riana. Beberapa pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum juga turut hadir. Sebelum mengakhiri kunjungannya, Menko AHY menekankan potensi pariwisata Bendungan Karian yang didukung oleh keindahan panorama dan fasilitas yang memadai.