Pesawat Boeing Balik dari China ke AS Dampak Perang Tarif

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Apr 2025, 06:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Logo Boeing/Antara Logo Boeing/Antara

Ntvnews.id, Washington DC - Pesawat Boeing yang direncanakan untuk digunakan oleh maskapai penerbangan China mendarat kembali ke pusat produksi di Amerika Serikat (AS), menandakan bahwa Boeing juga terkena dampak perang tarif antara AS dan China.

Dilansir dari Reuters, Senin, 21 April 2025, pesawat 737 MAX yang ditujukan untuk Xiamen Airlines milik China mendarat di Lapangan Boeing Seattle pada pukul 6:11 malam waktu setempat (0111 GMT), dengan catatan pesawat tersebut menampilkan livery Xiamen.

Dalam perjalanan pulangnya sejauh 5.000 mil (8.000 km), pesawat ini sempat berhenti untuk pengisian bahan bakar di Guam dan Hawaii. Pesawat ini merupakan salah satu dari beberapa jet 737 MAX yang tengah menunggu pekerjaan akhir dan pengiriman ke maskapai China di pusat penyelesaian Boeing di Zhoushan.

Baca Juga: Setelah Apple, Kemenperin Minta Boeing Bikin Pabrik Komponen di Indonesia

Pada bulan ini, Presiden Trump menaikkan tarif dasar untuk impor dari China menjadi 145%. Sebagai respons, China mengenakan tarif 125% untuk barang-barang dari AS. Hal ini berpotensi merugikan maskapai China yang menerima pengiriman pesawat Boeing, karena 737 MAX yang baru memiliki nilai pasar sekitar USD 55 juta, menurut konsultan penerbangan IBA.

Meskipun demikian, belum jelas siapa yang membuat keputusan untuk mengembalikan pesawat tersebut ke AS. Baik Boeing maupun Xiamen belum memberikan komentar terkait masalah ini.

Baca Juga: Korea Selatan Periksa Semua Pesawat Boeing 737-800 Pasca Kecelakaan Maut Jeju Air

Kembalinya pesawat 737 MAX, yang merupakan model terlaris Boeing, menunjukkan dampak terbaru dari perang tarif terhadap pengiriman pesawat, yang sebelumnya menikmati status bebas bea di industri kedirgantaraan selama puluhan tahun.

Perang tarif ini terjadi di tengah upaya Boeing untuk pulih setelah pembekuan pengiriman jet 737 MAX yang berlangsung hampir lima tahun dan ketegangan perdagangan yang sebelumnya. Perubahan tarif ini bisa membuat pengiriman pesawat menjadi tidak menentu, dengan beberapa CEO maskapai penerbangan bahkan kebingungan.

Para analis memperkirakan bahwa maskapai akan menunda pengiriman pesawat ketimbang harus membayar tarif tinggi.

x|close