Ntvnews.id, Jakarta - Upaya untuk meningkatkan kelas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kembali dilakukan Perkumpulan Bumi Alumn (PBA).
Kali ini dengan menggelar kegiatan golf, para pelaku UMKM diperkenalkan PBA dengan berbagai pemangku kebijakan (stakeholder).
Ada 19 UMKM dalam kegiatan bertema Golf Tournament & UMKM Exhibition Rise to The Challenge 2025 One Swing, One Dream, MSME Goes Global di Imperial Klub Golf Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, Sabtu, 5 Juli 2025.
Kegiatan ini diikuti 144 golfer dari berbagai kalangan di antaranya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Kejaksaan Agung (Kejagung), Mahkamah Agung (MA), dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.
Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) Bambang Soesatyo mengaku penyambut baik dan mendukung kegiatan yang dilakukan PBA.
Apalagi kegiatan PBA bisa menghubungkan antara para pelaku UMKM dengan para stakeholder dan pengusaha. Sehingga para pelaku UMKM bisa membuka jaringan lebih luas lagi agar bisa naik kelas.
"Mudah-mudahan kegiatan yang dilakukan PBA ini memberikan inspirasi bagi organisasi lainnya, dan dalam segala kegiatan juga melibatkan UMKM," ujarnya.
Ketua Umum PBA sekaligus Ambassador World Union Small Medium Enterprise untuk Indonesia Ary Zulfikar mengatakan, kegiatan yang dilakukan PBA memang bertujuan sebagai jembatan antara para pelaku UMKM dengan stakeholder.
Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan PBA akan selalu melibatkan UMKM agar bisa naik kelas baik dalam pengembangan maupun pemberdayaannya. Sehingga ke depan UMKM bisa masuk ke tempat atau kawasan yang lebih berkelas.
Baca Juga: Menteri UMKM Tegaskan Tak Pernah Perintah Bikin Surat untuk Kepentingan Istri
PBA mempertemukan para pelaku UMKM dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) melalui kegiatan golf. (Foto: Istimewa) (Istimewa)
"Dalam kegiatan ini hadir juga banyak stakeholder yang bisa diperkenalkan kepada para pelaku UMKM, para pihak pengambil kebijakan di dalam pengembangan dan memperdaya UMKM. Karena permasalahan UMKM itu adalah akses pasar. Kita membuka itu dengan selalu mengawinkan dalam kegiatan yang dilakukan PBA, seperti turnamen golf ini," jelasnya.
Ary memaparkan, selama ini kesempatan bagi UMKM untuk memasarkan produknya jarang terjadi. Tidak heran banyak pelaku UMKM yang kesulitan untuk memasukan produknya ke tempat yang lebih bagus seperti mal atau retail besar.
Oleh karena itu, kegiatan turnamen golf yang diiakukan PBA merupakan satu upaya untuk mengenalkan produk UMKM ke masyarakat yang lebih luas lagi.
"Untuk memasarkannya lagi, saat ini kita juga punya platform digital. Kita punya wadah website. Kita membina atau mengelola sekitar 1.600 pelaku UMKM. Kita terbuka, tidak hanya alumni Unpad saja, kita terbuka kepada semua alumni atau pelaku UMKM. Kalau ingin bergabung silahkan," paparnya.
"Kita upayakan adalah bagaimana membuka akses pasar, literasi keuangan, literasi pembiayaan dan segala macam yang dialami UMKM. Jangan sampai ada anak tiri yang dialami UMKM. Karena seperti kita tahu UMKM itu selalu jadi tulang punggung ekonomi," imbuhnya.
Baca Juga: Pramono Pastikan Ranperda Kawasan Tanpa Rokok Tak Rugikan UMKM
Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga & Penggerak UMKM PBA Dr. Dewi Tenty Septi Artiany SH, MH., mengatakan, PBA melakukan banyak pembinaan terhadap anggota UMKM, di antaranya dengan mengikuti perkembangan dunia digital yang saat ini bergerak cepat.
Seperti ketika kemasan suatu produk sudah menarik maka diajarkan bagaimana cara memposting di media sosial (medsos) dan angle yang menarik masyarakat untuk membelinya.
"Kita ajarin dari mulai angle dan caption. Caption itu menjadi magnet buat para calon pembeli untuk melihat suatu produk. Itu kita ajarin," tegasnya.
Sementara terkait kendala payung hukum yang banyak dialami para pelaku UMKM, Dr. Dewi menegaskan, anggota PBA banyak yang berprofesi pengacara atau lawyer, notaris dan lainnya yang berurusan dengan perizinan atau legal.
Oleh karena itu, anggota PBA bakal siap membantu para pelaku UMKM. Apalagi sebagian besar anggota PBA adalah pelaku UMKM.
"Jadi semua profesi yang ada di PBA itu kalau bisa men-support pergerakan UMKM. Jadi tidak ada isu masalah badan hukum. Kalau ada kejadian bermasalah secara hukum, ada banyak lawyer-nya," tandasnya.