Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Menargetkan Indonesia bebas dari truk bermuatan lebih atau Over Dimension Overload (ODOL) pada tahun 2026.
Hal tersebut diungkapkan AHY dalam rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga (K/L) membahas kendaraan dan truk Over Dimension Overload (ODOL).
"Tujuan utama yang ingin kita capai tentunya adalah di tahun 2025 kita mulai dan 2026 and beyond kita sudah bebas dari kendaraan ODOL tadi," ucap AHY di Kantor Kemenko Infra, Selasa 6 Mei 2025.
AHY menjelaskan bahwa kendaraan ODOL merupakan penyebab kecelakaan lalu lintas terbesar kedua setelah sepeda motor.
Baca juga: Menko AHY Sebut ODOL Penyebab Kecelakaan Nomor Dua di RI, Rugikan Negara Puluhan Triliun
Baca juga: Masalah ODOL dan Proyek Perbatasan Masuk Radar, Prabowo Akan Tindaklanjuti Minggu Depan
"Paling tinggi itu kecelakaan sepeda motor 77,4 persen karena pengguna sepeda motor besar sekali dan banyak akhirnya mengalami kecelakaan. Nah angkutan barang itu kontribusinya nomor dua 10,5 persen," ungkap AHT.
Menurutnya kecelakaan yang melibatkan kendaraan ODOL dipicu oleh kegagalan sistem pengereman akibat muatan berlebih.
Tak hanya menimbulkan korban jiwa, dampak dari kendaraan ODOL juga sangat merugikan secara material.
Dalam hal ini, hampir setiap tahun pemerintah mengalokasikan dana sekitar Rp40 triliun untuk memperbaiki jalan rusak akibat kendaraan ODOL.
Bahkan, biaya pemeliharaan jalan tol dan non tol akibat kerusakan mencapai Rp43,45 triliun per tahun.