Anna Wintour Mengundurkan Diri Sebagai Pemimpin Redaksi Vogue AS Setelah 47 Tahun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Jun 2025, 12:29
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Anna Wintour Anna Wintour (Instagram)

Ntvnews.id, Amerika Serikat - Anna Wintour akan mengakhiri kariernya sebagai pemimpin redaksi Vogue Amerika Serikat setelah hampir empat dekade memegang tampuk pimpinan dan mengubah majalah tersebut menjadi kekuatan global dalam dunia mode serta menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh di industri ini.

Editor yang lahir di Inggris ini akan tetap memegang kendali atas Vogue secara global serta menjabat sebagai senior di perusahaan induknya. Ia menyatakan akan merekrut posisi baru bernama “head of editorial content” untuk Vogue AS sambil masih menjabat sebagai global editorial director Vogue.

Dilansir dari laman Financial Times, Senin, 30 Juni 2025, sumber internal menyebutkan bahwa Wintour tetap menduduki jabatan chief content officer di Condé Nast, perusahaan yang menaungi berbagai majalah ternama seperti Vogue, Vanity Fair, The New Yorker dan GQ.

Rencana masa depan Wintour telah lama menjadi bahan spekulasi di kalangan eksekutif industri. Banyak pihak bertanya-tanya siapa yang akan menggantikan sosok berusia 75 tahun ini, yang telah membangun Vogue menjadi merek mode dan kekuatan budaya global sejak menjadi pemimpin redaksi pada tahun 1988.

Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi bertahap yang telah berlangsung beberapa tahun di bawah Condé Nast, dengan tujuan melonggarkan batas antar-magazine regional.

Kini, alih-alih posisi editor untuk Vogue Inggris atau Vogue Italia, setiap wilayah memiliki jabatan “head of editorial content” yang memungkinkan alokasi penyusunan konten dan sumber daya secara lintas edisi, meskipun strategi ini sempat menuai kritik dari sejumlah staf yang merasa kehilangan otonomi lokal. Contohnya, Chioma Nnadi yang menggantikan Edward Enninful sebagai kepala editorial lokal Vogue Inggris sejak 2023.

Di bawah kepemimpinan CEO Condé Nast Roger Lynch, perusahaan mulai menyederhanakan portofolionya dan fokus mengembangkan produk digital. Langkah ini termasuk pemangkasan jumlah karyawan akhir 2023, sebagai respons terhadap menurunnya pendapatan dari iklan digital dan turunnya trafik di media sosial. Sejak tahun 1959, perusahaan ini dikendalikan oleh keluarga miliarder Newhouse.

Perubahan ini mencerminkan suasana yang lebih korporat di Condé Nast, berbeda dengan era glamor tinggi majalah mode pada tahun 1990‑an. Hal ini juga terlihat dalam penggantian posisi pimpinan Vanity Fair: kini menggunakan istilah “global editorial director” menggantikan “editor‑in‑chief”, menandakan perubahan era dan peran dalam industri media.

x|close