BKPM Tegaskan Pabrik AirTag Apple Akan Tetap Dibangun, Tak Terpengaruh Tarif Trump

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Jun 2025, 16:16
thumbnail-author
Devona Rahmadhanty
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Selasa, 3 Juni 2025, Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, menghadiri pertemuan di Jakarta. Selasa, 3 Juni 2025, Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, menghadiri pertemuan di Jakarta. ((Antara/Muzdaffar Fauzan))

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menegaskan pembangunan pabrik AirTag milik Apple di Batam akan tetap dilanjutkan, meskipun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berencana menerapkan tarif impor baru.

Deputi Bidang Promosi` Penanaman Modal, Nurul Ichwan, menjelaskan saat ditemui di Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025,  /ahwa produksi AirTag di Batam ditujukan untuk pasar di luar Amerika Serikat, sehingga kebijakan tarif tersebut tidak memengaruhi kelangsungan proyek ini.

"Target market-nya menurut saya bukan untuk Amerika Serikat. Karena kalau dia dibikin di Indonesia kemudian market ke Amerika, logistiknya mahal," ujarnya. 

Nurul Ichwan meyakini bahwa meski pasar AirTag buatan dalam negeri untuk Amerika Serikat tergolong kecil, peluang ekspor ke negara-negara lain masih besar.

"Saya rasa market di luar Amerika masih sangat besar untuk bisa di-supply dengan produk yang dari Batam," tambahnya. 

Lebih lanjut, Nurul Ichwan mengungkapkan bahwa Apple telah melakukan pembelian lahan di Batam sebagai lokasi pembangunan pabrik manufaktur mereka. Tak hanya itu, salah satu pejabat tinggi Apple juga menegaskan komitmen kuat perusahaan untuk merealisasikan proyek pabrik di Indonesia.

"Salah satu board dari direkturnya sudah ketemu juga sama Pak Menteri Rosan, dan dia guarantee bahwa untuk AirTag itu pasti akan dibangun di Indonesia," ujarnya. 

Baca juga: Tarif Baru Donald Trump Tak Hanya Incar Apple-Samsung, Merek Lain Juga Kena Imbas

Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik vendor Apple di Batam telah dimulai. Pabrik ini diproyeksikan akan memenuhi 65 persen kebutuhan AirTag secara global.

Investasi yang ditanamkan mencapai nilai fantastis sebesar 1 miliar dolar AS (sekitar Rp16 triliun) dengan potensi membuka lapangan kerja hingga 2.000 orang. Pemerintah berencana mendorong investasi ini hingga mencapai angka 10 miliar dolar AS. Proyek pabrik tersebut ditargetkan selesai pada awal 2026.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam Apple dengan tarif impor 25 persen jika perusahaan teknologi raksasa itu tidak memindahkan produksi iPhone ke AS.

Dilaporkan oleh TechCrunch, pernyataan tersebut muncul tak lama setelah mitra manufaktur utama Apple, Foxconn, mengumumkan investasi besar senilai 1,5 miliar dolar AS untuk memperluas operasinya di India.

Langkah ini sejalan dengan upaya Apple memindahkan sebagian produksi perangkat kerasnya ke India, sebagai respons atas ketidakpastian hubungan dagang antara AS dan China selama masa pemerintahan Trump.

Dalam konferensi laporan pendapatan awal bulan ini, CEO Apple, Tim Cook, menegaskan bahwa mayoritas iPhone yang dijual di Amerika Serikat ke depan akan diproduksi di India.

Baca juga: CEO Apple Tim Cook Buka Suara soal Dampak Tarif AS: Produksi iPhone Sudah Banyak di India

(Sumber: Antara) 

x|close