Kemenhub: Ancaman Bom di Pesawat Saudi Airlines Tidak Berdasar dan Hoaks Belaka

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jun 2025, 15:36
thumbnail-author
Devona Rahmadhanty
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Jemaah haji dari Surabaya yang diduga terkena ancaman bom tiba di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, pada hari Sabtu, 21 Juni 2025, dengan pesawat Saudi Arabia SVA-5688. Jemaah haji dari Surabaya yang diduga terkena ancaman bom tiba di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, pada hari Sabtu, 21 Juni 2025, dengan pesawat Saudi Arabia SVA-5688. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan kabar ancaman bom terhadap pesawat Saudi Airlines yang membawa ratusan jamaah haji asal Indonesia tidak memiliki dasar kebenaran dan telah dikonfirmasi sebagai hoaks oleh otoritas yang berwenang.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Kemenhub, Lukman F. Laisa, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama sejumlah pemangku kepentingan telah menindaklanjuti dua laporan terkait dugaan ancaman bom pada penerbangan maskapai Saudi yang mengangkut jamaah haji Indonesia.

"Kedua penerbangan telah ditangani sesuai dengan protokol kontingensi yang berlaku. Setelah melalui penilaian menyeluruh, ancaman yang diterima dinyatakan tidak berdasar dan diklasifikasikan sebagai hoaks oleh otoritas terkait," ujar Lukman menyampaikan keterangannya pada Minggu, 22 Juni 2025 di Jakarta. 

Kasus pertama terjadi pada Selasa, 17 Juni 2025, ketika pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang membawa 442 jamaah haji asal Indonesia harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan.

Langkah tersebut diambil setelah muncul ancaman bom yang dikirim oleh seseorang tak dikenal melalui email pada pukul 07.30 WIB.

Email tersebut berisi ancaman dari pihak tak dikenal yang mengklaim akan meledakkan pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5276, yang terbang dari Jeddah menuju Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta) dan membawa 442 jamaah haji dari Kloter 12 JKS.

Baca juga: Pesawat Saudia Airlines Kembali Mendarat Darurat di Kualanamu Akibat Ancaman Bom

Sementara itu, kasus kedua terjadi pada Sabtu, 21 Juni, ketika pesawat Saudia Airlines SV-5688 yang mengangkut 376 jamaah haji dari Kloter 33 Debarkasi Surabaya juga harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, setelah kembali menerima dugaan ancaman bom.

Ancaman tersebut disampaikan lewat sambungan telepon yang diterima oleh petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC), setelah sebelumnya diinformasikan oleh Kuala Lumpur ACC. Namun, kali ini ancaman menyasar penerbangan dengan rute berbeda, yakni Jeddah–Muscat (Oman)–Surabaya.

Menanggapi situasi tersebut, Lukman menegaskan bahwa Kementerian Perhubungan telah menjalin koordinasi resmi dengan Otoritas Penerbangan Sipil Saudi (GACA) sebagai langkah antisipasi untuk menghadapi insiden serupa di masa mendatang.

"Untuk bersama-sama meningkatkan langkah-langkah pengamanan penerbangan dari ancaman bom," kata Lukman.

Ia menambahkan, seluruh upaya penanggulangan darurat atas ancaman keamanan penerbangan telah dilakukan sesuai regulasi yang berlaku, yakni Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 140 Tahun 2015.

Aturan tersebut mencakup Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional, serta diperkuat dengan Keputusan Dirjen Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 yang memuat pedoman teknis dalam menilai ancaman terhadap keamanan penerbangan.

Baca juga : Ancaman Bom Pesawat Saudia Airlines! SAR Medan Siapkan Personel di Bandara Kualanamu

Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara memastikan bahwa hasil penyelidikan terhadap pesawat Saudia Airlines yang sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang akibat dugaan ancaman bom menunjukkan tidak ditemukan indikasi membahayakan, pesawat dinyatakan dalam kondisi aman.

"Sampai saat ini, tidak ada ditemukan adanya dugaan bom yang menjadi teror di pesawat tersebut," kata Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, Kepala Polda Sumatera Utara di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, pada Sabtu, 21 Juni. 

Whisnu menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan menyeluruh oleh tim Gegana Brimob Polda Sumatera Utara, Kodam I/Bukit Barisan, dan jajarannya tidak menemukan adanya indikasi keberadaan bom. Pemeriksaan tersebut difokuskan pada seluruh barang bawaan jamaah haji, termasuk bagasi dan kargo pesawat.

"Sampai saat ini, aparat keamanan baik Polri maupun TNI menyatakan seluruh pesawat dan semua penumpang dinyatakan aman dan sehat," ujar Kapolda.

Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang melayani rute Jeddah–Jakarta terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, pada Selasa, 17 Juni pukul 10.44 WIB akibat adanya ancaman bom.

Pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 yang mengangkut 442 jamaah haji asal Kota Depok, Jawa Barat, dinyatakan aman setelah dilakukan penyisiran menyeluruh oleh tim penjinak bahan peledak dari Polda Sumatera Utara.

Baca juga : TNI Gerak Cepat Tanggapi Ancaman Bom kedua kalinya Pada Pesawat Pembawa Jemaah Haji

(Sumber: Antara) 

x|close