Bahlil Ngaku Susah Tidur Gara-gara Mikirin Lifting Minyak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Jul 2025, 15:03
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (YouTube TVR Parlemen)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku sangat serius dirinya memikirkan persoalan lifting minyak nasional.

Hal ini diungkapkan Bahkan, dalam rapat bersama Komisi XII DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Rabu, 2 Juli 2025. Bahlil bahkan mengaku persoalan produksi minyak kini sampai tak bisa membuatnya tidur.

"Memang otak saya di minyak aja, lifting terus," ujar Bahlil, saat refleks menyebut "minyak" kala sedang berbicara soal produksi gas.

"Saya sekarang sebelum tidur itu mikir bagaimana lifting bisa naik. Makanya, saya ngomong gas pun ujung-ujungnya lari ke minyak," kata dia, yang direspons tawa para anggota dewan.

Bahlil mengatakan, sektor minyak menjadi fokus utamanya karena Presiden Prabowo Subianto menargetkan lifting minyak nasional dapat mencapai angka 1 juta barel per hari atau bph pada 2029-2030. Target itu adalah bagian dari upaya pemerintah menciptakan kemandirian energi.

Kini, Bahlil menyebut beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bahkan sudah berhasil melampaui target produksi minyak secara year to date terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

KKKS itu antara lain ExxonMobil Cepu Ltd, PT Pertamina Hulu Mahakam, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, dan Saka Indonesia Pangkah Ltd. Meski demikian, Bahlil menilai Pertamina masih perlu didorong lebih kuat agar bisa meningkatkan kontribusinya terhadap produksi nasional.

"Pertamina kita harus genjot lagi, karena saya lihat di KKKS lain sedang kita dorong. Kami bersama Pertamina nanti akan melakukan pemetaan kembali," jelasnya.

Sedangkan pada sektor gas, Bahlil menyebut capaian produksi gas nasional menunjukkan tren lebih positif. Beberapa KKKS yang sudah melebihi target antara lain BP Berau Ltd, Medco E&P Grissik Ltd, Eni East Sepinggan Ltd, PT Pertamina Hulu Mahakam, Husky-Cnooc Madura Ltd, Kangean Energy Indonesia Ltd, dan Medco E&P Malaka.

"Gas ini, alhamdulillah, akan melebihi target dari APBN," ucapnya.

Lebih lanjut, Bahlil juga menyinggung tantangan besar dalam mencapai swasembada energi yang ia sebut jauh lebih kompleks dibanding swasembada pangan. Ia menggambarkan bahwa dengan cukupnya dana, lahan, dan pupuk, hasil pangan bisa tercapai hanya dalam waktu tiga bulan. Tapi untuk energi, butuh waktu bertahun-tahun dan tak ada jaminan hasil.

"Kalau energi, ada duit, teknologi, dan wilayah kerja, hasilnya baru bisa kelihatan tiga tahun ke depan, itu pun kalau ada. Kalau nggak ada ya sudah, makanya kita kerja keras, kerja cerdas, dan juga kerja dengan doa," tandas Ketua Umum Partai Golkar.

x|close