IHSG Dibuka Menguat ke Posisi 6.899, Rupiah Melemah Jadi Rp16.221 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Jul 2025, 10:19
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat 4 Juli 2025 diperkirakan bergerak mendatar (sideways) seiring pelaku pasar berekspektasi The Fed akan menahan tingkat suku bunga acuannya pada pertemuan Juli 2025.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 21,09 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.899,14. 

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,84 poin atau 0,37 persen ke posisi 768,43.

“Kami memprediksikan IHSG sideways cenderung menguat hari ini,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman.

Baca juga: Liverpool: Istirahat dengan Tenang Diogo Jota

Dari mancanegara, data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS ) atau NonFarm Payrolls (NFP) menunjukkan adanya tambahan 147.000 lapangan kerja pada Juni 2025, atau melampaui ekspektasi sebesar 110.000.

Sementara itu, tingkat pengangguran turun ke 4,1 persen, atau di bawah ekspektasi naik ke 4,3 persen.

Laporan ketenagakerjaan yang kuat menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi AS, sehingga mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed dalam waktu dekat.

Terdekat, The Fed akan menyelenggarakan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 29 dan 30 Juli 2025.

Di sisi lain, pelaku pasar akan mencermati perkembangan negosiasi dagang antara AS dengan para mitra dagang, termasuk Indonesia, menjelang batas waktu pemberlakuan tarif resiprokal pada 9 Juli 2025.

Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 4 Juli 2025, UBS Naik dan Galeri24 Turun Tipis

Selain itu, pasar juga akan menantikan perkembangan Rancangan Undang- Undang (RUU) pajak AS dan dampaknya terhadap pergerakan arus dana investasi global.

Pada perdagangan Kamis (03/07), bursa saham AS di Wall Street kompak menguat bahkan mencetak rekor baru. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencetak rekor tertinggi baru, setelah laporan ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan. Laporan tersebut memicu optimisme bahwa ekonomi AS tetap tangguh meskipun ada perubahan cepat dalam kebijakan perdagangan dan geopolitik.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 344,11 poin atau 0,77 persen berakhir di 44.828,53, indeks S&P 500 menguat 0,83 persen dan ditutup di 6.279,35, sementara Nasdaq naik 1,02 persen ke 20.601,10.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 25,10 poin atau 0,07 persen ke 39.811,50, indeks Shanghai menguat 0,92 poin atau 0,01 persen ke 3.461,76, indeks Hang Seng melemah 321,87 poin atau 1,36 persen ke 23.745,00, dan indeks Strait Times menguat 7,61 poin atau 0,27 persen ke 4.01,33.

Sementara itu, nilai tukar Rupiah pada pembukaan perdagangan hari Jumat pagi (4/7) di Jakarta melemah sebesar 26 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.221 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.195 per dolar AS.

x|close