Ntvnews.id, Jakarta - Platform gim daring Roblox mengumumkan pembaruan aturan terkait pengalaman bertema "dewasa". Aturan baru tersebut melarang adanya konten bernuansa romantis maupun seksual, termasuk perilaku yang mengarah pada aktivitas seksual.
Chief Safety Officer Roblox, Matt Kaufman, melalui unggahan blog resmi yang dikutip The Verge, Selasa, menyatakan perubahan ini dipicu oleh sejumlah gugatan hukum, salah satunya dari Kejaksaan Agung Louisiana yang menuding Roblox memberi ruang bagi predator anak.
Menanggapi tuduhan itu, Roblox menegaskan tidak pernah secara sengaja menempatkan pengguna pada risiko eksploitasi. Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir, platform tersebut telah meluncurkan berbagai fitur keamanan, seperti verifikasi usia untuk pengguna di atas 13 tahun, pengelolaan akun orang tua yang terhubung dengan akun anak, hingga pemblokiran akses ruang sosial bagi pengguna di bawah 13 tahun.
Baca Juga: Menteri Hukum: Lagu Indonesia Raya Bebas Royalti
Dalam waktu dekat, Roblox akan memperketat klasifikasi pengalaman yang belum memiliki rating. Akses yang sebelumnya terbuka untuk pengguna berusia 13 tahun ke atas, nantinya hanya tersedia bagi kreator dan individu yang aktif di pengalaman terkait. Jika kreator ingin membuka akses publik, mereka wajib mengisi kuesioner agar kontennya mendapatkan label rating dewasa.
Selain itu, Roblox juga menyiapkan teknologi baru untuk memantau adegan kekerasan. Jika sistem mendeteksi server dengan aktivitas kekerasan dalam jumlah besar, maka server tersebut akan otomatis ditutup.
Pengalaman bertema ruang sosial dengan nuansa kamar tidur, kamar mandi, bar, atau klub virtual juga akan dibatasi hanya bagi pengguna berusia minimal 17 tahun dengan verifikasi identitas yang ketat. Kreator yang ingin menghadirkan pengalaman semacam itu pun wajib membuktikan bahwa mereka sudah berusia di atas 17 tahun. (Sumber : Antara)