Menkeu Purbaya Dorong Kontribusi Investasi Danantara Meningkat Hingga 2029

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Sep 2025, 14:20
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Rapat perdana Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bersama Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Rabu (10/9/2025). Rapat perdana Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bersama Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Rabu (10/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan rencana untuk meningkatkan kontribusi investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) secara bertahap dan konsisten hingga tahun 2029.

Dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu, Purbaya menegaskan bahwa percepatan investasi mutlak diperlukan agar pertumbuhan ekonomi dapat terdorong lebih tinggi.

Ia menjelaskan, upaya tersebut akan diwujudkan dengan memperkuat peran sektor swasta serta Danantara sebagai sovereign wealth fund. Dengan begitu, akselerasi investasi tidak semata bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Ke depan, diharapkan kontribusi investasi dari Danantara terus meningkat hingga tahun 2029, sejalan dengan meningkatnya kontribusi swasta,” kata dia.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Buka-bukaan Soal Ekonomi 10 Bulan Era Prabowo Baik, Tapi Masih Banyak PR

Lebih lanjut, Purbaya menuturkan bahwa investasi strategis yang dikelola Danantara akan diarahkan pada sektor-sektor produktif bernilai tambah tinggi, yang dapat membuka lebih banyak lapangan kerja sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Meski begitu, pemerintah tetap hadir lewat APBN sebagai katalis untuk mendorong keterlibatan swasta. Karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara Danantara dan swasta sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Gantikan Purbaya, Didik Madiyono Ditunjuk Jadi Plt. Ketua Dewan Komisioner LPS

Selain itu, APBN juga akan terus mengucurkan dukungan bagi pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Anggaran tersebut diprioritaskan pada proyek-proyek strategis yang mampu memberikan daya ungkit besar terhadap pertumbuhan, di antaranya perumahan, ketahanan pangan, ketahanan energi, serta fasilitas pendidikan dan kesehatan.

Dalam paparannya, Purbaya juga menyampaikan target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dalam Rancangan APBN (RAPBN) 2026 yang dipatok sebesar 5,4 persen, lebih tinggi dibanding target 2025 yang berada di angka 5,2 persen.

Dari sisi komponen PDB, investasi diproyeksikan melambat dari 5,5 persen tahun ini menjadi 5,2 persen pada tahun depan. Sebaliknya, konsumsi rumah tangga diperkirakan meningkat dari 5,0 persen menjadi 5,2 persen, sementara ekspor ditargetkan naik signifikan dari 5,4 persen menjadi 6,7 persen.

Jika ditinjau per sektor, pertanian diproyeksikan tumbuh 4,1 persen, industri manufaktur 5,2 persen, dan sektor informasi serta komunikasi diperkirakan mencapai pertumbuhan 8,0 persen di tahun depan.

Sumber: ANTARA

x|close