Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat secara kumulatif, total realisasi investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah mencapai Rp294,4 triliun, dengan tambahan investasi Rp40,48 triliun sepanjang semester pertama 2025.
Pada periode yang sama, KEK juga berhasil menyerap 28.094 tenaga kerja atau 56,4 persen dari target tahun ini, menambah penyerapan tenaga kerja secara akumulatif menjadi 187.376 orang dengan 442 pelaku usaha.
Pengembangan KEK juga diarahkan untuk turut mendukung pencapaian target-target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan visi Indonesia Emas 2045.
“Salah satu prioritas nasional kita adalah melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Sejalan dengan RPJMN tersebut, ke depan KEK akan terus kita kembangkan, salah satunya dengan mendorong ekspor sekaligus memperkuat substitusi impor,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam keterangan tertulisnya, Rabu 10 September 2025.
Baca juga: Menkeu Purbaya Tegaskan Kekhawatiran Inflasi Belum Beralasan
Melalui kebijakan hilirisasi dan pengembangan KEK diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi global, memperkuat ekspor, serta membuka peluang besar bagi tumbuhnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di berbagai daerah.
Hal ini dapat terlihat di KEK Gresik di mana PT Freeport Indonesia telah meresmikan pabrik smelter terbesar di dunia yang tidak hanya memperkuat industri tembaga nasional, tetapi juga mampu menghasilkan komoditas emas.
Sementara itu, KEK Kendal resmi menghadirkan pabrik anoda baterai dengan kapasitas 80 ribu ton per tahun, setara untuk mendukung 1,5 juta mobil listrik (EV).
Di sektor hilirisasi kelapa sawit, KEK Sei Mangkei telah memperkuat perannya dengan menarik investasi sebesar Rp6,5 triliun dan dengan ekspor yang mencapai Rp2,7 triliun pada 2024.
Dari sektor pendidikan, KEK Singhasari telah memulai perkuliahan di kampus King’s College London (KCL) dengan target 5 program studi dan 750 mahasiswa hingga 2030.
Selain itu, Queen Mary University of London (QMUL) juga direncanakan akan mulai beroperasi pada September 2026 dengan target 6 ribu mahasiswa. Melalui kerja sama dengan Russell Group, ditargetkan total 10 ribu mahasiswa akan berkuliah di kawasan ini.
Baca juga: Ramai Isu PHK, Begini Nasib Kekayaan Susilo Wonowidjojo yang Terus Menyusut
Di bidang ekonomi digital, KEK Nongsa juga berhasil menarik investasi senilai Rp5,8 triliun dari sejumlah perusahaan data center global.
Melalui skema Two Countries Twin Parks (TCTP) Indonesia-Tiongkok, KEK Industropolis Batang direncanakan akan menyerap investasi sebesar USD3,6 miliar atau setara dengan Rp59,3 triliun.
Pada bidang kesehatan, KEK Sanur juga telah menghadirkan layanan unggulan melalui Bali International Hospital (BIH) dan sejumlah klinik dengan realisasi investasi yang mencapai Rp4,42 triliun.
Kehadiran kawasan ini diproyeksikan akan menghemat devisa hingga Rp86 triliun dari layanan kesehatan masyarakat yang sebelumnya banyak dilakukan di luar negeri.