Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa blak-blakan setelah resmi dilantik menjadi bendahara negara.
Purbaya mengaku bersyukur mendapat kepercayaan sebagai Menkeu karena merasa bisa memberi kontribusi lebih besar dibandingkan saat masih menjabat di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Saya bersyukur ditunjuk sebagai menteri keuangan mungkin di posisi ini saya bisa memberi kontribusi lebih banyak dibandingkan di LPS," ucap Purbaya dalam acara Great Lecture: Transformasi Ekonomi Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Kamis 11 September 2025.
"LPS juga lembaga penting, tapi duduknya dibelakang. Kalau bank-bank jatuh, baru kita bekerja keras," sambungnya.
Baca juga: Kawendra Apresiasi Gebrakan Menkeu Purbaya Tarik Dana Rp200 Triliun, Dorongan Besar bagi UMKM
Lebih lanjut, Purbaya bercerita selama lima tahun di LPS mendapat gaji besar.
"Di sana (LPS) gaji gede. Saya menikmati betul kerja di LPS. 5 tahun gaji gede, enggak ada bank gede yang bangkrut," ungkapnya.
Namun, ketika dilantik menjadi Menkeu dirinya terkejut saat mengetahui gajinya justru turun.
"Waktu dilantik di Menteri Keuangan, saya tanya ke Sekjen. Eh, gaji di sini berapa? Sekian. Waduh turun. Jadi gengsinya lebih tinggi, tapi sepertinya gajinya lebih kecil," jelasnya.
Seperti diketahui, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto resmi melantik empat orang menteri dan satu orang wakil menteri baru di Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin, 8 September 2025.
Keempat orang tersebut antara lain Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, Mukhtarudin Djuhari sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi dan Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umroh.
Baca juga: Menkeu Purbaya Pastikan Dana Transfer ke Daerah Tak Lagi Dipotong dalam RAPBN 2026
Kemudian Daniel Anzar Simanjuntak dilantik sebagai Wakil Menteri Haji dan Umroh.
Meski begitu Presiden Prabowo belum melantik dua menteri yang dicopot yakni Budi Gunawan yang sebelumnya menjabat Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, serta Dito Ariotedjo yang sebelumnya menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga.