ESDM: BP Beli 100 Ribu Barel Base Fuel dari Pertamina

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Okt 2025, 16:23
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip foto - Pengendara sepeda motor melintas di SPBU BP Minangkabau, Jakarta, Rabu 17 September 2025. ANTARA FOTO/Ika Maryani/Adm/aww/am. Arsip foto - Pengendara sepeda motor melintas di SPBU BP Minangkabau, Jakarta, Rabu 17 September 2025. ANTARA FOTO/Ika Maryani/Adm/aww/am. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bp telah membeli 100 ribu barel base fuel atau bahan bakar murni dari Pertamina Patra Niaga.

“Betul (hasil negosiasi bp dan Pertamina). Volumenya 100 ribu barel,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman saat dikonfirmasi dari Jakarta, Jumat.

Kesepakatan jual beli tersebut menjadi langkah penting dalam memulihkan pasokan bahan bakar di SPBU bp, yang kini kembali menjual produk BBM jenis RON 92 atau BP 92.

Laode menambahkan, selain bp, sejumlah pengelola SPBU swasta lain juga telah melakukan negosiasi serupa dengan Pertamina. Namun, ia menyebut belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut hingga pasokan BBM di seluruh SPBU kembali normal.

Sementara itu, pihak PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR) selaku pengelola SPBU bp menegaskan bahwa seluruh pasokan base fuel yang dibeli dari Pertamina telah melalui proses uji kualitas dengan pengawasan surveyor independen terpercaya, guna memastikan kesesuaian dengan standar pemerintah Indonesia dan standar bp internasional.

Baca Juga: Stok BBM Sudah Tersedia, Antrean di SPBU BP Bintaro Langsung Mengular

“Prioritas kami jelas, BP 92 kembali tersedia dan kualitas produk yang dihadirkan konsisten terjaga. Fokus mutu ini bagian dari komitmen jangka panjang kami membangun layanan energi yang terpercaya di Indonesia,” ujar Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura.

SPBU BP SPBU BP

Vanda menjelaskan bahwa pengadaan base fuel melalui mekanisme impor pemerintah merupakan solusi sementara untuk menjaga kesinambungan operasional perusahaan.

“Pengadaan base fuel impor melalui mekanisme yang ditetapkan oleh pemerintah merupakan solusi sementara kesinambungan usaha yang diambil oleh BP-AKR secara hati-hati, terukur, dan bertanggung jawab untuk mengatasi kelangkaan BBM,” jelasnya.

Kelangkaan bahan bakar di sejumlah SPBU swasta, termasuk bp, telah terjadi sejak pertengahan Agustus 2025. Untuk mengatasinya, dilakukan serangkaian negosiasi antara badan usaha pengelola SPBU swasta, Kementerian ESDM, dan Pertamina.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya juga telah meminta badan usaha swasta untuk menggunakan kuota impor Pertamina sebagai langkah mempercepat pemulihan stok BBM di jaringan SPBU mereka.

Setelah melalui proses negosiasi yang berlangsung hampir dua bulan, pasokan BBM di SPBU bp kini mulai kembali normal.

(Sumber : Antara)

x|close