Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Karang Asam Festival (KAF) kembali diselenggarakan di tahun ini. Setelah kesuksesan di dua tahun sebelumnya, kali ini KAF 2024 mengangkat tema HUMA. Tema ini diambil dari bahasa Muara Enim yang memiliki arti “Rumah”.
Karang Asam Festival sendiri merupakan festival warga pertama yang lahir di Sumatera Selatan dan menjadi agenda rutin kegiatan rutin yang dilaksanakan di Kabupaten Muara Enim.
"Di tahun ini rangkaian acara akan lebih meriah dari tahun sebelumnya. Dengan keterlibatan 100 desa, 100 lebih UMKM, dan juga banyak pengisi acara yang terdiri dari dalam dan luar negeri. Tentu saja festival ini akan mendongkrak wisatawan dan juga industri kreatif yang ada di Kabupaten Muara Enim," ucap Direktur Karang Asam Fèstival, Catharina Saraswati.
Dari banyaknya rangkaian acara, salah satu yang menyedot perhatian adalah prosesi adat “Kupek Mandi Ke Ayek”. Prosesi ini adalah ritual kebudayaan masyarakat untuk menyambut bayi yang baru lahir dengan cara di mandikan di aliran Sungai Enim. Dalam prosesinya, bayi bayi tersebut akan dibawa dan diarak menuju pinggir sungai dan dimandikan sebagai tanda untuk membersihkan keburukan yang akan menimpa sang bayi dikemudian hari. Prosesi ini akan diakhiri dengan doa bersama dan pembagian hadiah untuk para bayi yang mengikuti prosesi.
"Selain itu, tajuk yang sangat ditunggu ditahun ini adalah “Alunan International Music Culture”. Jika ditahun sebelumnya itu hanya dilaksanakan satu malam saja, ditahun ini akan dilaksanakan sebanyak 3 sesi yaitu ditanggal 21, 22, dan di tanggal 24 Agustus. Mengahdirkan musisi dari dalam dan luar negri dengan nuansa musik tradisi yang kental di setiap penampilannya," ucap Direktur Karang Asam Fèstival, Catharina Saraswati
Tahun ini Karang Asam Festival ingin berbicara tentang rumah lewat tema besar yang diangkat. Masyarakat ingin memeluk kembali rumah yang mungkin selama ini kurang mendapatkan cinta dari mereka yang tinggal didalamnya. Karang Asam Festival ingin membangun kesadaran bahwa rumah dimana kita bernaung sedang tidak baik-baik saja. Dari arus sungai yang terdengar lirih, matahari yang tertutup kabut haru, dan tanah yang bergetar ringkih.
"Festival ini akan menjadi ajang “renovasi” kecil-kecilan terhadap rumah yang selama ini menjadi tempat bernaung bagi kita dan anak cucu kita kelak," ucap , Catharina Saraswati.