A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Penyebab Pecah Pembuluh Darah di Otak Seperti yang Dialami Titiek Puspa - Ntvnews.id

Penyebab Pecah Pembuluh Darah di Otak Seperti yang Dialami Titiek Puspa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Apr 2025, 17:36
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Titiek Puspa Titiek Puspa (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Dunia hiburan Tanah Air tengah berduka atas meninggalnya legenda musik Titiek Puspa di usia 87 tahun. Titiek sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.

Ia dilarikan ke rumah sakit pada 26 Maret 2025 setelah mengalami pendarahan otak usai syuting salah satu program TV swasta.

Baca Juga: Innalillahi, Titiek Puspa Meninggal Dunia

Pecahnya pembuluh darah di otak, atau dikenal secara medis sebagai perdarahan otak atau stroke hemoragik, merupakan kondisi darurat medis yang bisa mengancam nyawa. Peristiwa ini terjadi ketika salah satu pembuluh darah di otak bocor atau pecah, menyebabkan darah mengalir ke jaringan otak dan merusaknya.

Apa Penyebab Pembuluh Darah di Otak Bisa Pecah?

Ada beberapa faktor dan kondisi yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak, antara lain:

  1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

    Ini adalah penyebab paling umum. Tekanan darah yang terus-menerus tinggi dapat membuat dinding pembuluh darah lemah dan rapuh sehingga mudah pecah.

  2. Aneurisma otak

    Aneurisma adalah pelebaran abnormal pada pembuluh darah. Jika aneurisma pecah, maka bisa terjadi perdarahan mendadak di otak.

  3. Cedera kepala (trauma)

    Benturan keras akibat kecelakaan atau jatuh bisa merusak pembuluh darah di otak, terutama pada lansia atau mereka yang memiliki kelainan pembekuan darah.

  4. Kelainan pembuluh darah (malformasi arteri vena)

    Kondisi bawaan ini menyebabkan pembuluh darah terbentuk secara tidak normal dan lebih rentan pecah.

  5. Gangguan pembekuan darah

    Penggunaan obat pengencer darah seperti warfarin, atau kondisi medis seperti hemofilia, dapat meningkatkan risiko perdarahan di otak.

  6. Tumor otak

    Dalam beberapa kasus, tumor yang berkembang di otak bisa menekan dan merusak pembuluh darah di sekitarnya hingga pecah.

  7. Penyalahgunaan narkoba dan alkohol

    Zat-zat seperti kokain dapat meningkatkan tekanan darah secara tiba-tiba dan ekstrem, memicu pecahnya pembuluh darah.

  8. Merokok

    Merokok dalam jangka panjang dapat merusak elastisitas dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko hipertensi dan stroke.

Baca Juga: Profil Titiek Puspa, Musisi Legendaris Meninggal Dunia Usai Pecah Pembuluh Darah

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala perdarahan otak biasanya muncul secara tiba-tiba dan dapat mencakup:

  • Sakit kepala hebat yang muncul mendadak

  • Mual dan muntah

  • Kehilangan kesadaran

  • Lumpuh atau lemas pada salah satu sisi tubuh

  • Gangguan penglihatan

  • Sulit berbicara atau memahami ucapan

  • Kejang

Jika mengalami gejala tersebut, segeralah cari bantuan medis. Penanganan cepat dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisir dampak jangka panjang.

Bisakah Dicegah?

Sebagian besar kasus pembuluh darah pecah di otak bisa dicegah dengan gaya hidup sehat, seperti:

  • Menjaga tekanan darah tetap normal

  • Menghindari rokok dan alkohol berlebih

  • Mengelola stres

  • Rutin berolahraga

  • Mengontrol kadar kolesterol dan gula darah

  • Rutin memeriksakan kesehatan, terutama bagi yang memiliki riwayat keluarga stroke atau aneurisma 

 
x|close