Ntvnews.id, Jakarta - Pada Kamis pagi, kualitas udara di DKI Jakarta kembali menunjukkan kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Jakarta berada pada kategori kualitas udara tidak sehat dan menduduki peringkat kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Menurut data dari situs pemantau kualitas udara IQAir, pada pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta mencapai angka 174. Konsentrasi partikel halus (PM2.5) tercatat sebesar 88.2 mikrogram per meter kubik, yang setara dengan 17.6 kali nilai panduan tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga:
Ngeri! Dua Jet Tempur Rafale Prancis Bertabrakan di Udara
Alumni Paskibraka 1992 Sumut Layangkan Protes Terkait Kebijakan Lepas Hijab
Pada hari sebelumnya, Rabu (14/8), Jakarta juga berada di peringkat kedua terburuk dengan indeks 187. Di posisi terburuk pertama adalah Kampala, Uganda, dengan indeks 178, sementara Kinshasa, Kongo, menduduki peringkat ketiga terburuk dengan indeks 163.
Ilustrasi - Seorang warga berjemur dengan latar belakang gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa/aa. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa/aa.)
Beberapa wilayah di Jakarta, seperti Kebon Jeruk, Kembangan, dan Palmerah, tercatat dengan kualitas udara yang dikategorikan tidak sehat. Masyarakat disarankan untuk selalu mengenakan masker saat berada di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, dan menggunakan penyaring udara di dalam ruangan.