Melintasi perbatasan dianggap sebagai tindakan berisiko dan relatif jarang terjadi. Biasanya, warga Korut yang membelot melakukannya melalui jalur darat ke China atau negara ketiga seperti Thailand sebelum akhirnya mencapai Korsel.
Baca Juga: Rusia, Korut dan China Sedang Meningkatkan Persediaan Senjata Nuklir
Sejak Semenanjung Korea terpecah akibat perang pada 1950-an, puluhan ribu warga Korut telah melarikan diri ke Korsel. Namun, jumlah pembelot sempat menurun secara signifikan dibandingkan tahun 2020 setelah Korut menutup perbatasannya untuk mencegah penyebaran COVID-19, termasuk menerapkan perintah tembak di sepanjang perbatasan darat dengan China.
Menurut data dari otoritas Seoul pada Januari lalu, jumlah pembelot Korut yang berhasil mencapai Korsel meningkat tiga kali lipat tahun lalu menjadi 196 orang, dengan banyak di antaranya adalah diplomat elite dan pelajar, naik dari 67 orang pada tahun 2022.