Puluhan Organisasi Pers Minta Israel Dihukum Atas Tewasnya Jurnalis di Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Agu 2024, 10:32
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Direktur RS Al Shifa Gaza, Muhammad Abu Salmiya Direktur RS Al Shifa Gaza, Muhammad Abu Salmiya (Twitter)

"Pelanggara ini harus memicu penangguhan Perjanjian Asosiasi UE-Israel dan sanksi tambahan dari UE terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Organisasi-organisasi tersebut menyebutkan delapan tindakan oleh Israel yang memerlukan tanggapan segera dari UE. Mereka menyoroti pembunuhan jurnalis yang ditargetkan, pembatasan akses media independen ke Gaza, dan penahanan sewenang-wenang jurnalis yang mencapai tingkat tertinggi.

Baca Juga: 17 Warga Palestina Termasuk anak-anak Tewas dalam Serangan Baru Israel di Gaza Tengah

Surat tersebut juga mencatat tuduhan mengenai penyiksaan, penghilangan paksa, dan sensor berat di Israel serta wilayah Palestina yang didudukinya.

Menurut surat itu, dampak kumulatif dari pelanggaran ini adalah terciptanya kondisi yang mendukung propaganda dan informasi yang salah, yang pada akhirnya merusak upaya menuju perdamaian dan keamanan.

Pada Januari 2024, Israel membunuh Hamza Dahdouh, putra tertua Wael Dahdouh, kepala biro Bahasa Arab Al Jazeera di Gaza dan seorang jurnalis.

Sebelumnya, pada Oktober 2023, Israel juga membunuh istri Dahdouh, putranya yang berusia 15 tahun, putrinya yang berusia tujuh tahun, dan cucunya yang masih balita dalam serangan udara.

Halaman
x|close