Luhut mengungkapkan, di Indonesia Paus berencana membuat interfaith, yang menggambarkan tentang keragaman budaya. Salah satu daerah Indonesia yang diambil ialah NTT.
"Beliau pengen juga membuat film, interfaith sebenarnya, keragaman budaya dari berbagai kontingennya. Salah satu dari Indonesia, diambil kalau nggak saya keliru, dari NTT, ada kampung di sana,dan itu bukan Katolik semua, mix juga, ada yang Islamnya, saya lihat bagus, beliau merancang dan pemerintah membantu," papar dia.
"Kalau semua berjalan baik, kita rancang nanti sambil peresmian terowongan antara Masjid Istiqlal dan Katedral, itu akan di situ dimulai buat filmnya," sambung Luhut.
Ia lantas mengimbau masyarakat agar terus mendoakan Paus Fransiskus. Luhut pun berharap Paus bisa menikmati Indonesia.
"Saya hanya imbau untuk semua, kita doakan beliau. Dengan umur yang hampir 88 ini, supaya selama berkunjung ke Indonesia dapat menikmati juga Indonesia dan membuat kita semua menunjukkan bahwa kita ini negara yang guyub, yang rukun, dan damai," tuturnya.
Lebih lanjut, Luhut menilai kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah momen penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga toleransi. Ia pun ingin masyarakat menunjukkan harmoni kehidupan antar-umat beragama di Indonesia.
"Saya yakin bahwa kedatangan beliau akan semakin memperkuat semangat kebersamaan dalam keberagaman yang kita miliki, serta menginspirasi kita semua untuk terus hidup dalam damai dan kerukunan. Semoga kehadiran beliau menjadi berkat dan membawa harapan baru bagi Indonesia yang damai, sejahtera, dan bersatu. Selamat datang di Indonesia, Paus Fransiskus. Negeri yang penuh kedamaian dalam keberagaman," tandasnya.