"Yang anak Jakarta, anak Betawi, Si Doel. Kalau putra daerah mau bangun kotanya sendiri, otomatis relate dong emosionalnya. Beda kalau orang dari sebelah mau coba membangun, saya khawatirnya bukan terbangun, malah merubah tradisi dan kultur, itu yang bahaya," papar dia.
Beno mengakui bahwa Jakarta merupakan ibu kota negara. Namun, ia tak ingin Jakarta nantinya menjadi kota-kota besar yang lupa akan sejarah dan kebudayaannya. Sebab jika demikian, masyarakat asli berpotensi terpinggirkan hingga hilang.
"Jakarta memang ibu kota walau sekarang mau pindah ke IKN. Jakarta memang semua kaum urban di sini, tetapi soal kebudayaan, soal kultur tetap tidak boleh dihilangkan. Jangan sampai Jakarta menjadi Singapura nanti, atau seperti Australia yang justru orang-orang asli Jakarta-nya malah terpinggirkan, malah bisa dihilangkan," tandasnya.