Saka menyebut penyiksaan yang dialaminya berlangsung setiap hari. Kepala dipukul pakai gembok, alat kelamin dan mata diolesin balsem sampai minum air kencing.
"Karena badan saya sudah tidak kuat menahan siksaan akhirnya saya ngaku," kata Saka Tatal dengan suara terisak.
Saat ditanyakan apakah Saka Tatal mengenal Iptu Rudiana? Dan apakah Iptu Rudiana ikut melakukan penyiksaan terhadap Saka Tatal dan rekan-rekannya.
"Setelah kejadian ini ramai lagi saya baru mengetahui yang namanya Iptu Rudiana. Dia yang menangkap saya dan terpidana yang lain. Dia juga ikut melakukan penyiksaan," ungkap Saka.
Saka melanjutkan kesaksiannya dengan membeberkan sejumlah kejanggalan dalam proses hukum yang dialaminya mulai dari penangkapan, pemeriksaan, pembuatan BAP sampai di pengadilan.