Ntvnews.id, Tel Aviv - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengeluarkan pernyataan publik pertama dari Yahya Sinwar sejak ia diangkat sebagai pemimpin utama Hamas pada bulan Agustus lalu.
Dilansir YTNet News, Jumat, 13 September 2024, dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada malam Selasa kemarin, Sinwar mengucapkan selamat kepada Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune atas terpilihnya kembali dan mengungkapkan terima kasih atas dukungan Aljazair terhadap perjuangan Palestina.
Aljazair, sebagai perwakilan Arab di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada bulan Mei lalu menyebarkan resolusi yang meminta gencatan senjata segera di Gaza serta penghentian operasi militer Israel di Kota Rafah, Gaza Selatan.
Baca Juga: Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas yan Tak Terduga
Sinwar dikenal sebagai salah satu perancang serangan ke Israel pada 7 Oktober yang memicu konflik di Gaza. Sejak perang dimulai, Sinwar belum terlihat dan diperkirakan masih berada di Gaza. Israel bertekad untuk membunuhnya.
Jaksa Karim Khan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mendesak agar Kamar Pra-Peradilan ICC segera mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, serta para pemimpin Hamas, termasuk Sinwar dan Mohammed Deif.
Khan menyebutkan pada Senin, 9 September 2024, bahwa surat perintah penangkapan ini diperlukan untuk mencegah mereka menghalangi atau membahayakan proses penyelidikan atau peradilan, menghentikan kejahatan yang diduga terjadi, serta mencegah kejahatan lebih lanjut sesuai dengan Statuta Roma.