"Sedangkan peta sebaran pemilih berdasarkan tipologi pemilih, pemilih rasional, psikologis dan sosiologis cenderung kepada Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra," tuturnya.
Keempat, hasil survei menunjukkan persoalan paling pokok yang dihadapi oleh masyarakat Kota Batam saat ini, yaitu harga-harga kebutuhan pokok mahal sebanyak 44,4%. Lalu, diikuti susah mencari lapangan kerja 28,3%, biaya pendidikan-menengah mahal 8,1%, dan biaya berobat/kesehatan mahal 6,8%.
Kemudian, kepengurusan izin administrasi/birokrasi sulit 4,7%, sarana/transportasi/infrastruktur tidak memadai 2,2%, serta masalah keamanan dan ketertiban masyarakat 1,6%.
Kelima, hasil penelitian ini pun memperlihatkan, sebanyak 94,4% publik mengatakan mengetahui jika Pilkada Kota Batam akan dilaksanakan secara serentak pada November 2024. Lalu, 75,5% publik Kota Batam mengatakan tidak akan mengubah pilihan terhadap bakal calon wali kota-bakal calon wakil wali kota Batam, sedangkan 15,2% mengatakan masih mungkin mengubah pilihan.
"Di antara yang masih mungkin mengubah pilihan, akan memantapkan pilihannya pada masa kampanye 46,9%, diikuti pada hari H pelaksanaan pemilihan 32,7%, pada masa tenang kampanye 10,2% dan saat penetapan calon 4,1%," papar dia.
Masduri mengatakan, temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada awal September 2024. Sehingga berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi.
"Tergantung isu dan konstelasi politik jelang hari pemilihan pada 27 November 2024," ucapnya.