“Sebagian besar kematian terjadi karena banjir dan tanah longsor,” kata seorang penduduk Kotapraja Hopong di Negara Bagian Shan bagian selatan.
Media pemerintah melaporkan bahwa bahwa lima bendungan, empat pagoda, dan lebih dari 65.000 rumah hancur akibat banjir.
Junta militer serta kelompok oposisi yang mengasingkan diri telah menyerukan bantuan internasional untuk mengatasi situasi darurat yang disebabkan oleh banjir di negara Asia Tenggara tersebut.