NTVNews.id-Perdana Menteri India Narendra Modi panen kecaman karena menggunakan kata-kata anti-Muslim dalam pidatonya pada kampanye akbar di negara bagian Rajasthan, Minggu (21/4/2024), dalam pemilihan umum yang sedang berlangsung di negara itu.
Dalam kampanye yang dihadiri ribuan pendukungnya, Modi yang juga pemimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) melontarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut umat Islam sebagai “penyusup.”
Modi mengatakan jika partai oposisi utama, Kongres Nasional India menang Pemilu 2024, mereka akan mendistribusikan kekayaan secara tidak adil karena memprioritaskan umat Islam.
"Ketika mereka berkuasa, mereka mengatakan umat Islam mempunyai hak pertama atas sumber daya. Mereka akan mengumpulkan semua kekayaan Anda dan mendistribusikannya kepada mereka yang memiliki lebih banyak anak," kata Modi kepada pendukungnya.
"Apakah menurut Anda uang hasil jerih payah Anda harus diberikan kepada penyusup? Maukah kamu menerima ini?" imbuhnya seraya menyinggung populasi Muslim India yang berjumlah sekitar 230 juta orang.
Bukan baru kali ini Modi melontarkan ujaran kebencian terhadap umat Islam di India. Sebelumnya dia juga pernah menuduh umat Islam akan menggusur umat Hindu dengan membangun keluarga besar. Pernyataannya menuai kritik dan kecaman para pemimpin oposisi dan tokoh-tokoh Muslim terkemuka dan memicu kemarahan di seluruh dunia. Bahkan muncul aduan ke aparat hukum di India untuk menangkap Modi.
Populasi di India kini mencapai 1,44 miliar jiwa. Partai BJP yang dipimpin Modi dikritik karena memandang komunitas Muslim, termasuk pencari suaka dan pengungsi dari Bangladesh dan Myanmar, sebagai orang luar.
Kritikus menilai Modi sengaja menggunakan isu anti Islam untuk meraih simpati para nasionalis Hindu agar terpilih menjadi presiden ketiga kalinya.