Ntvnews.id, Moskow - Rusia secara tiba-tiba menyampaikan pesan kepada Israel, meminta agar pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menarik pasukannya dari Lebanon. Rusia juga memperingatkan bahwa hal ini dapat memicu peningkatan kekerasan di Timur Tengah.
Sejak Selasa, Israel mengumumkan serangan darat terbatas di Lebanon dengan mengerahkan pasukan komando dan parasut, selain melakukan serangan udara menggunakan jet tempur.
"Rusia dengan tegas mengutuk serangan terhadap Lebanon dan mendesak otoritas Israel untuk segera menghentikan permusuhan, menarik pasukan dari wilayah Lebanon, dan berupaya mencari solusi damai bagi konflik di Timur Tengah," demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip dari reuters, Jumat, 4 Oktober 2024.
Baca Juga: 2 Mata-mata Rusia DIjatuhi Hukuman Mengerikan
Mereka menegaskan bahwa tindakan militer dan keputusan politik Israel, menyusul terbunuhnya beberapa pemimpin Hizbullah, akan mengarah pada eskalasi kekerasan di kawasan tersebut.
Sementara itu, media resmi Lebanon melaporkan bahwa Israel kembali melancarkan serangan udara ke ibu kota Beirut pada Rabu. Jet-jet tempur Israel menargetkan pinggiran kota setelah serangan intensif yang terus terjadi di wilayah yang menjadi basis Hizbullah, sekutu Iran di Lebanon.
"Pesawat-pesawat Israel menyerang pinggiran selatan," demikian laporan National News Agency, dengan seorang fotografer AFP menyaksikan lebih banyak asap yang membubung dari kawasan tersebut.