Kegiatan Preservasi Koleksi Kain di Rumah Budaya Banda Naira bersama Deputi Maluku Tengah. (Istimewa)

Pada hari-hari berikutnya, tim melanjutkan dengan kunjungan ke beberapa instansi terkait, termasuk Rumah Budaya Banda dan Camat Banda Naira, guna memperkenalkan maksud dan tujuan pelatihan.

Momen istimewa juga terjadi pada tanggal 17 Agustus 2024, di mana tim turut serta dalam upacara peringatan kemerdekaan Indonesia di Pulau Lonthoir dan Pulau Banda Naira, sembari lebih mengenal adat istiadat masyarakat setempat.

Baca Juga: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Adakan Pameran dan Diskusi ‘Jakarta dari Bawah Tanah’

Pelatihan ditutup pada tanggal 20 Agustus 2024, dengan sosialisasi mengenai identifikasi kerusakan koleksi. Peserta juga diberi kesempatan untuk melakukan praktek langsung di Rumah Budaya Banda, di mana mereka belajar merawat berbagai koleksi berharga, seperti kain batik, jam dinding kayu, dan terompet logam milik Des Alwi.

Setelah pelatihan selesai, tim memberikan hibah berupa peralatan konservasi, seperti vacuum cleaner, thermohygrometer, kuas halus, dan insect net untuk filter vacuum cleaner. Hibah ini diberikan kepada Yayasan Warisan Budaya Banda, Universitas Banda Naira, dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX.

Pelatihan "Sadar Konservasi" ini tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga memberi kesempatan bagi peserta untuk mempraktikkan keterampilan konservasi secara langsung. Diharapkan, pelatihan ini dapat memberikan dampak jangka panjang dalam menjaga kelestarian benda-benda bersejarah di Banda Naira, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.